Main Article Content

Abstract

Sexual violence against women and children in Palembang City continues to increase, encouraging the emergence of women's movements such as the Women's Crisis Center (WCC) Palembang, which focuses on the issue of violence against women. This research aims to assess the effectiveness of WCC Palembang's role in advocating for victims of sexual violence and identifying the obstacles faced. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach, with data obtained through observation, interviews and documentation. The subjects in this research comprised three sources: the Executive Director, the Supporting Staff, and the WCC Palembang Program Coordinator.  After the data is collected, it is analyzed in three stages: data reduction, data presentation, and conclusion. The research results show that even though there are internal obstacles, such as limited funds and human resources, WCC Palembang is effective in advocating for victims of violence and plays an active role in collecting data on the National Commission on Violence against Women's CATAHU. WCC Palembang has also made a significant contribution to dealing with sexual violence in Palembang City.

Keywords

Women's Crisis Center Advocacy Sexual Violence Victims Minors

Article Details

How to Cite
Sari, K., Amaliatulwalidain, A., & Nofrima, S. (2024). Women’s Crisis Center (WCC) movement: Steadfast advocacy for young survivors of sexual abuse in Palembang. Jurnal Anifa: Studi Gender Dan Anak, 5(2), 31-48. https://doi.org/10.32505/anifa.v5i2.9415

References

  1. Banjarnahor, D. N. (2020). Analisis faktor penghambat terpenuhinya kuota representasi perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Intelektiva: Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 01(06), 79–87. https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/106
  2. Bendar, A. (2019). FEMINISME DAN GERAKAN SOSIAL. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 1.
  3. Dalimoenthe, I. (2020). Sosiologi Gender (B. S. Fatmawati (ed.)). Bumi Aksara.
  4. Darmawan, W., Hidayat, E. N., & Raharjo, S. T. (2019). Advokasi Sosial Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 96. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.22822
  5. Della Theana, V. (2019). Analisis Kerjasama Dprd Provinsi Sumatera Selatan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Dan Women’s Crisis Center Palembang Dalam Membantu Penyelesaian Kasus-Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Di Kota Palembang. Doctoral Dissertation, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5(3), 248–253.
  6. Ertina, N. (2022). Catahu WCC Palembang: Pelajar Paling Banyak jadi Korban Kekerasan Seksual. Wongkito.Co. https://wongkito.co/read/catahu-wcc-palembang-pelajar-paling-banyak-jadi-korban-kekerasan-seksual
  7. Hasan, M. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. Tahta Media Group.
  8. Hasan, Z., Novriyanti, F., Putri, A. T. R., & Al Munawwaroh, R. (2016). Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan dan Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur di Kota Bandar Lampung. 01, 1–23.
  9. Humaira B, D., Rohmah, N., Rifanda, N., Novitasari, K., H, U. D., & Nuqul, F. L. (2007). Relasi Pelaku Korban Dan Kerentanan Pada Anak. 5–10. http://repository.uin-malang.ac.id/880/7/kekerasan-seksual.pdf
  10. Kencana, N., Amaliatulwalidain, Sari, K., Apriyadi, & Melinda. (2023). Edukasi Pengenalan dan Pencegahan Kekerasan Seksual Untuk Anak-Anak dan Remaja di Kampung Literasi 26 Ilir Kota Palembang. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(8), 2941–2948.
  11. Khoiroh, L. (2019). Upaya Women’s Crisis Center “Yayasan Harmoni Jombang“ Dalam Menangani Kasus Kekerasan Terhadap Anak Perempuan.
  12. Khoirul Faizain. (2012). Mengintip Feminisme Dan Gerakan Perempuan. Egalita, VI(2), 70–79. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/egalita/article/view/1951
  13. LBH Palembang. (2021). Pemantauan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Penegakan Hak Asasi Perempuan di Sumatera Selatan. Lbhpalembang.or.Id. https://lbhpalembang.or.id/pemantauan-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-penegakan-hak-asasi-perempuan-di-sumatera-selatan/#:~:text=Terdapat berbagai kendala dalam melaksanakan,para korban%2C” Ungkap Yeni.
  14. Mahmudah, Z., & Widiyarta, A. (2023). Peran LSM Dalam Penanganan Korban Kekerasan Seksual. Jurnal Kebijakan Publik, 14(2), 220. https://doi.org/10.31258/jkp.v14i2.8228
  15. Marbun, J. (2014). WCC Palembang Sosialisasikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak. News.Repbulika.Co.Id. https://news.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/05/27/n67svb-wcc-palembang-sosialisasikan-kekerasan-seksual-terhadap-anak
  16. Martyn, E. (2005). The Women ’ s Movement in Post-colonial Indonesia (L. Edwards (ed.)). RoutledgeCurzon.
  17. Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). In Bandung: Rosda Karya.
  18. Mustaqim, A. H. (2022). 10 Negara dengan Tingkat Pemerkosaan Tertinggi, Nomor 9 Warganya Paling Bahagia Sedunia. Https://International.Sindonews.Com/. https://international.sindonews.com/read/1166229/45/10-negara-dengan-tingkat-pemerkosaan-tertinggi-nomor-9-warganya-paling-bahagia-sedunia-1690963714
  19. Ningsih, E. S. B., & Hennyati, S. (2018). Kekerasan Seksual Pada Anak Di Kabupaten Karawang. Midwife Journal, 4(02), 56–65. http://jurnal.ibijabar.org/kekerasan-seksual-pada-anak-di-kabupaten-karawang/
  20. Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. In Cakra Books (Vol. 1, Issue 1). http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT%0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/11345/10753%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.758%0Awww.iosrjournals.org
  21. Rizka, N. K., Tamudin, M., & Mursid, F. (2022). Peran Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Selatan Dalam Pencegahan Kasus Kekerasan Seksual Anak Di Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Hukum Pidana Islam. Ta’zir: Jurnal Hukum Pidana, 6(1), 25–37.
  22. Setyowati, R. N. (2020). Peran Dinas PPKB dan PPPA dalam Mengatasi Kekerasan Seksual Anak di Kabupaten Jombang. 08, 794–808.
  23. Silawati, H., & Nurhayati, E. (2001). Menggagas Women’s Crisis Center di Indonesia. In Rafika Anisa WCC (p. 68).
  24. Simbolon, H. (2022). Daftar Women’s Crisis Center di Indonesia yang Berikan Bantuan Terhadap Perempuan Korban KDRT. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/regional/read/5083989/daftar-womens-crisis-center-di-indonesia-yang-berikan-bantuan-terhadap-perempuan-korban-kdrt
  25. SIMFONI PPA. (2024). Jumlah Kasus Kekerasan di Sumatera Selatan. Kekerasan.Kempppa.Go.Id. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
  26. Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Makara Human Behavior Studies in Asia, 9(2), 57. https://doi.org/10.7454/mssh.v9i2.122
  27. Wagisri, W., & Pusnita, I. (2022). Efektivitas Pelayanan Penanggulangan Kekerasan Anak pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Palembang. Jurnal Publisitas, 9(1), 65–74. https://doi.org/10.37858/publisitas.v9i1.127
  28. WCC Palembang. (2024a). DATA WCC PALEMBANG PERIODE 2020-2024.
  29. WCC Palembang. (2024b). Profil Women’s Crisis Center Kota Palembang.
  30. Wijayanti, A., & Safitra, L. (2023). Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual di SMAN 1 Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. JAMS: Jurnal Abdimas Serawai, 3(2), 86–102. https://doi.org/10.36085/jams.v3i2.5423
  31. Wiyatmi. (2013). Menjadi Perempuan Terdidik: Novel Indonesia dan Feminisme (M. Suryaman (ed.); Issue April). UNY Press.
  32. WRC Armenia. (2020). Armenia’s Compliance with the International Covenant on Civil and Political Rights Suggested List of Issues. The Advocates for Human Rights, 21(1), 1–9.
  33. Wulandari, T. (2021). Makna Pasal 28 dalam UUD 1945 untuk Hak Asasi Manusia. Detik.Com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721614/makna-pasal-28-dalam-uud-1945-untuk-hak-asasi-manusia