Main Article Content
Abstract
Masa remaja merupakan periode rentan terhadap gangguan kecemasan, salah satunya yaitu panic attack, yang ditandai dengan gejala fisik seperti sesak napas dan jantung berdebar. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dukungan sosial dari keluarga, teman sebaya, dan sekolah sebagai faktor protektif terhadap panic attack pada remaja. Metode yang digunakan adalah literature review terhadap 15 artikel terbitan 2015-2023 dari database Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan keluarga, terutama pola asuh authoritative dan komunikasi terbuka, menurunkan tingkat kecemasan hingga 40% dan mengurangi respons stres neurobiologis (aktivasi amigdala 30% lebih rendah), (2) dukungan teman sebaya melalui validasi emosi dan peer support group mengurangi gejala panic attack 35% dengan menstabilkan kadar kortisol, serta (3) lingkungan sekolah yang berperan sebagai first responder melalui deteksi dini dan program peer counseling. Pentingnya intervensi multilevel yang mengintegrasikan ketiga sistem dukungan tersebut, dengan rekomendasi penguatan program parenting, peer support group, dan kolaborasi sekolah-puskesmas.