Main Article Content
Abstract
Belajar merupakan suatu pengalaman dan pengamalan hidup bagi setiap anak sejak kecil hingga dewasa. Lebih dari itu, proses belajar sudah terjadi sejak masa pranatal (dalam kandungan ibu) dan akan terus berlanjut hingga seseorang menghadapi kematian. Selama proses pembelajaran berlangsung, secara otomatis akan terjadi perubahan karakter, meskipun pada kenyataannya tidak semua perubahan yang terjadi termasuk kategori belajar. Tidak hanya secara kuantitatif, perubahan seseorang juga akan berlangsung secara kualitatif sebagai akibat dari proses belajar. Dinamika perubahan yang terjadi pada diri anak (siswa) setelah menjalani proses belajar secara psikologis berupa perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan logika, dan analisis. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, moral, etika, akhlak, perasaan, minat, dan emosi. Sedangkan psikomotorik berkaitan dengan praktik atau aplikasi yang sudah diperolehnya melalui jalur kognitif dan berhubungan dengan manipulasi serta kemampuan gerak. Figur yang sangat berperan penting dalam mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotorik dalam diri anak (siswa) dalam keluarga adalah orang tua, sedangkan di sekolah yaitu guru. Dalam hal ini, guru berperan penting dalam membantu, melatih dan mengelola ketiga aspek perkembangan tersebut agar siswa mampu berkembang dengan memanfaatkan potensi dalam dirinya sendiri.