Main Article Content

Abstract

Masyarakat Indonesia menyediakan waktu untuk membaca rata-rata hanya 30-59 menit per hari, berbanding terbalik dengan negara maju yang rata-rata membaca dengan durasi mencapai 6-8 jam per hari. Tujuan pengabdian untuk menghidupkan budaya literasi di Masyarakat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan dua tahap. Pertama: tahap persiapan dengan melakukan survey, mencari tahu penyebab rendahnya literasi di masyarakat, serta menyusun program PKM terkait meningkatkan budaya literasi. Kedua: tahap pelaksanaan dengan melibatkan berbagai pihak yang dapat berpartisipasi dalam rangka menyukseskan kegiatan dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Hasil pengabdian kepada masyarakat telah mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap budaya literasi terlihat dari antusias masyarakat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan peserta KPM . Budaya literasi perlu ditingkatkan dengan menghidupkan budaya literasi melalui penyuluhan kepada anak- anak dan pemuda desa.

Keywords

Budaya Literasi Desa

Article Details

How to Cite
Syah, I., & Surya, D. (2021). Membangun budaya literasi perdesaan di Desa Pondok Kemuning Kota Langsa. Connection: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 29-35. https://doi.org/10.32505/connection.v1i1.2823

References

  1. Akbar, M. F., & Anggraeni, F. D. (2017). Teknologi dalam pendidikan: Literasi digital dan selfdirected learning pada mahasiswa skripsi. Jurnal Indigenous, 2(1), 28-38.
  2. Herdiana, D. (2018). Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Desa (Studi Kasus di Desa Jayamekar, Kabupaten Bandung Barat). Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 14(4), 265-280.
  3. Herdiana, Dian., Heriyana, Rendi., Suhaerawan, Reza. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Literasi Perdesaan di Desa Cimanggu Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(4), 431-442.
  4. Irianto, P. O., & Febrianto, L. Y. (2017). Pentingnya penguasaan literasi bagi generasi muda dalam menghadapi MEA. In The 1st Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula (pp. 640-647). Semarang: Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
  5. Lombogia, B. J., Kairupan, B. H. ., & Dundu, A. E. (2018). Hubungan kecanduan internet dengan kualitas tidur pada siswa SMA Kristen 1 Tomohon. Jurnal Medik Dan Rehabilitasi, 1(2), 1-8.
  6. Marimbun, M. (2019). Minat Membaca dan Implementasinya dalam Bimbingan dan Konseling. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 74-84.
  7. Miskahuddin. (2017). Pengaruh Internet Terhadap Penurunan Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Mudarrisuna, 7(2), 293-312.
  8. Permata sari, Ane. 2015. Membangun kualitas bangsa dengan budaya literasi. Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB.
  9. Rahmawati, Ati., Kurniawan, Iwan., Anggun, Rike Artisa. 2020. Membangun desa melalui budaya literasi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 17-25.
  10. Republika, 12 september 2015
  11. Ritonga, S., & Andhika, W. (2012). Pengaruh media komunikasi internet terhadap pola perilaku anak di bawah umur 17 tahun. Jurnal Perspektif, 5(2), 94-100.
  12. Sari, A. P., Ilyas, A., & Ifdil. (2017). Tingkat kecanduan internet pada remaja awal. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 3(2), 110-117.
  13. Silvana, H., & Cecep. (2018). Pendidikan literasi digital di kalangan usia muda di Kota Bandung. Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan, 16(2), 146-156.