Main Article Content

Abstract

Angka kejadian bunuh diri dan melukai diri (self harm) sendiri di kalangan pelajar di berbagai daerah di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat serius yang perlu diatasi. Dalam hal ini, komunitas pelajar menjadi sasaran utama, karena banyak faktor dan penyebab yang mendorong terjadinya bunuh diri dan melukai diri sendiri (self harm) di kalangan pelajar. Pengabdian mahasiswa baru prodi ilmu komunikasi dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) melakukan project “Islam dan SDGs” di SMP Negeri 15 Mataram, yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai Islam dan Pengembangan Kesehatan Mental di Kalangan Pelajar. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi kesehatan mental yang diintegrasikan dengan pendekatan Islami kepada siswa-siswi di kelas 7. Hasil pengabdian menunjukkan adanya perubahan pemahaman dan tingginya antusias para siswa dalam kegiatan ini. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil pemahaman siswa yang diukur melalui kegiatan pre-test dan post-test siswa serta observasi yang dilakukan.  Kesimpulannya, pembelajaran berbasis project ini sangat membantu untuk meningkatkan kesehatan mental siswa sehingga mereka siap menghadapi tantangan psikis yang muncul di masa yang akan datang

Keywords

Pengabdian Pendidikan Agama Islam Kesehatan Mental Gen Z SDGs

Article Details

How to Cite
Kurnia, A., Eka Apriani Lestari, Fadhlina Shahira, Resti Julia Agustiandini, Winda Miranti, & Zerlinda Ariesta Pratiwi. (2024). Peningkatan Kesehatan Mental Pelajar Melalui Sosialisasi Kesehatan Mental Berbasis Islam. Connection: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 10-22. https://doi.org/10.32505/connection.v4i1.7622

References

  1. Anugerah, P. (2023). Kesehatan mental: Insiden bunuh diri di Indonesia bisa empat kali “lebih tinggi dari data resmi”, menurut penelitian terbaru - Apa imbasnya? Diambil 11 Desember 2023, dari BBC News Indonesia website: https://www.bbc.com/indonesia/articles/ce9zm56z8v6o
  2. Badan Pusat Statistik Indonesia. (2020). STATISTIK INDONESIA 2021. In Statistik Indonesia 2020 (Vol. 1101001). Diambil dari https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html
  3. Coe, E., Doy, A., Enomoto, K., & Healy, C. (2023). Gen Z mental health: The impact of tech and social media. McKinsey Health Institute, (April), 1–12. Diambil dari https://www.mckinsey.com/mhi/our-insights/gen-z-mental-health-the-impact-of-tech-and-social-media
  4. Emmy Amalia, Dyah Purnaning, & Umu Istikharoh. (2021). Pelatihan Psychological Self Care dan Anger Management pada Remaja yang Tinggal di Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram, NTB. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4), 304–311. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i4.1129
  5. Fajrussalam, H., Hasanah, I. A., Asri, N. O. A., & Anaureta, N. A. (2022). Peran Agama Islam dalam Pengaruh Kesehatan Mental Mahasiswa. Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam, 5(1), 22. https://doi.org/10.30659/jspi.v5i1.21041
  6. Fakhriani, D. F. (2019). Kesehatan Mental. In Early Childhood Education Journal. Diambil dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response%0Ahttp://digilib.uinsby.ac.id/918/10/Daftar Pustaka.pdf
  7. Hamidah, R. N., & Rosidah, N. S. (2021). Konsep Kesehatan Mental Remaja dalam Perspektif Islam. Prophetic Guidance and Counseling Journal, 2(1), 26–33. https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i1.5122
  8. Hardinata, J. R., & Masfufah, U. (2023). Faktor Risiko Terjadinya Perilaku Bunuh Diri pada Remaja: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Flourishing, 3(7), 286–292. https://doi.org/10.17977/10.17977/um070v3i72023p286-292
  9. Hayyan. (2023). Banyak Remaja di NTB Alami Kesehatan Mental. Diambil 14 Desember 2023, dari Mandalika Pikiran Rakyat website: https://mandalika.pikiran-rakyat.com/ntb/pr-2777180446/banyak-remaja-di-ntb-alami-kesehatan-mental
  10. Herlina, L., Ag, S., Pd, M. I., Aryatama, B., Sukresna, S. D., Azzahra, A., … Lombok, K. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Peduli Kesehatan Fisik dan Mental Melalui Program Edukasi Stunting dan Pembentukan Duta Kesehatan Mental di Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Prosiding Seminar Nasional elar Wicara, 1, 994–1009. Mataram: LPPM UNRAM.
  11. Hidayah, N., Florensa, F., Seprian, D., & Turnundo, V. K. (2023). Pemberdayaan Remaja dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Mental Emosional sebagai Pertolongan Pertama pada Remaja Korban Bencana dan Trauma. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(8), 3228–3235. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i8.10472
  12. McKnight, K. (2018). The first generation of true digital natives. Research World, 2018(70), 14–17. https://doi.org/10.1002/rwm3.20659
  13. Nadia Nurul Saskia, Fairus Prihatin Idris, & Sumiaty. (2023). Perilaku Toxic Relationship Terhadap Kesehatan Remaja Di Kota Makassar. Window of Public Health Journal, 4(3), 525–538. https://doi.org/10.33096/woph.v4i3.829
  14. Pohan, R. A., Ramadhani, E., Marimbun, M., Chalidaziah, W., Nengsih, N., & Marhaban, M. (2024). Disaster preparedness and safety curriculum for early childhood education in Indonesia. Prehospital and disaster medicine, 39(2), 228-229.
  15. Priambodo, A., Indriarsa, N., Wibowo, S., Dinata, V. C., & Ridwan, M. (2021). Peningkatan Kesehatan Mental Remaja Melalui Fun Games dan Deteksi Dini Gangguan Kejiwaan. Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat (JPOM), 2(2), 34–39. https://doi.org/10.26877/jpom.v2i2.9971
  16. Rainer, P. (2023). Sensus BPS: Saat Ini Indonesia Didominasi Oleh Gen Z. Diambil 4 November 2023, dari Good stats website: https://data.goodstats.id/statistic/pierrerainer/sensus-bps-saat-ini-indonesia-didominasi-oleh-gen-z-n9kqv
  17. Ridlo, M. (2023). 3 Cara Mudah Tenangkan Hati Secara Islami Menurut Syekh Nawawi Al Bantani. Diambil 11 Desember 2023, dari Liputan6.com website: https://www.liputan6.com/islami/read/5465117/3-cara-mudah-tenangkan-hati-secara-islami-menurut-syekh-nawawi-al-bantani?page=3
  18. Saputri, R. K., Pitaloka, R. I. K., Nadhiffa, P. A. N., & Wardani, K. K. (2023). Edukasi Pencegahan Bullying Dan Kesehatan Mental Bagi Remaja Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 10(1), 44–49. https://doi.org/10.32699/ppkm.v10i1.3694
  19. Setyo, D., Sasmita, F., Panca, P., & Anjari, S. (2021). Pentingnya menjaga mental pelajar Pada masa covid-19. (October), 2–7. Diambil dari https://www.researchgate.net/publication/355183799
  20. Suara NTB. (2023). Siswa SMPN 11 Mataram Ikuti Sosialisasi Kesehatan Mental Remaja. Diambil 11 Desember 2023, dari SuaraNTB website: https://www.suarantb.com/2023/11/16/siswa-smpn-11-mataram-ikuti-sosialisasi-kesehatan-mental-remaja/
  21. Subur. (2016). Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Perkembangan Jiwa Remaja. Jurnal Tarbiyatuna, 7(2), 169–170. Diambil dari https://journal.unimma.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/198
  22. Sufiani, S., & Marzuki, M. (2021). Joyful Learning: Strategi Alternatif Menuju Pembelajaran Menyenangkan. Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 7(1), 121. https://doi.org/10.31332/zjpi.v7i1.2892
  23. United Nations. (2023). THE 17 GOALS | Sustainable Development. Diambil 8 Desember 2023, dari United Nations website: https://sdgs.un.org/goals
  24. WHO. (2022). Mental health. Diambil 11 Desember 2023, dari World Health Organization website: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response
  25. Yuliandari, E. (2018). Kesehatan Mental Anak dan Remaja. In Kesehatan Mental Anak dan Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu. Diambil dari http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35835
  26. Yusuf, M., Rahmadani, A. L., Lestari, Y., & Kurniawan, D. S. (2022). Urgensi Pendidikan Islam dalam Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Lingkungan Sekolah pada Era Media Sosial. IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 5(01), 1–17. https://doi.org/10.37542/iq.v5i01.338
  27. .