Main Article Content

Abstract

Reading interst is a strong desire that  accompanied  a sense of pleasure of enjoyment of reading with self­­-will. Reading is a demand for individuals because reading is an effective activity to gain insight and knowledge. Surah Al-Alaq which is the first letter to come down is a reading order. Furthermore, the mandate of regulations and legislation also invites reading culture and encourages people to enjoy reading. The problematics of some of the research results indicate that Indonesian interest in reading is still relatively low. Therefore how important are efforts to foster interest in reading. Improving  interest in reading must be done through families, education units and the community. One of the factors influencing reading interest is the teacher. Counseling teacher/ Counselor is a teacher assigned to carry out guidance and counseling activities in schools responsible for providing various service activities in developing various student potentials and encouraging national education goals. Guidance counseling at schools is expected to be more intensive in order to improve students interest in reading through various types of counseling services. As for some services that can be applied in improving interest in reading such as orientation services, information, group guidance and individual counseling.

Keywords

Reading Interest Guidance and Counseling

Article Details

Author Biography

Marimbun Marimbun, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

 

 

How to Cite
Marimbun, M. (2019). Minat Membaca dan Implementasinya dalam Bimbingan dan Konseling . ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 74-84. https://doi.org/10.32505/enlighten.v2i2.1361

References

  1. Al-Quran Terjemahan. (2015). Departemen Agama RI. Bandung: Darus Sunnah.
  2. Abdul Rahman Saleh, 2006. Peranan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Kegemaran Membaca dan Menulis Masyarakat. Jurnal Pustakawan Indonesia. 6 (1). 46-49. https://docplayer.info›47180885 Peranan-teknologi-in
  3. Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers
  4. Danu, D. (2019). Benarkah Minat Belajar Orang Indonesia Serendah ini?. Detik News, Online, https://m.detik.com
  5. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
  6. Harris, A. J. Sipay, E.R. (1980). How To Increase Reading Ability: A Giude to Development and Remedial Methods: New York: Longman Inc.
  7. Kasiyun. S. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana Untuk Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Pena Indonesia. 1 (1). 22477-5150. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/140
  8. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (2005). Jakarta: Persero
  9. Maharan. O. D. (2017). Minat Baca Anak-Anak Di Kampoeng Baca Kabupaten Jember. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. 3(1), 2460-8475. https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD.
  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015
  11. Rachman & dkk. (1985). Minat Baca Murid SD Di Jawa Timur. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud
  12. Rahim, F. (2005). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara
  13. Shihab, M. Q. (2009). Tafsir al-Misbah. Kairo: Lentera Hati.
  14. Slameto. (2001). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa.
  15. Sukardi, D. K. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2000
  16. Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  17. Tohirin. (2007). Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  18. Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan
  19. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
  20. Vania, R. (2018). Miris, Minat Baca Masyarakat Indonesia Hanya 0,01 Persen. Suara Com. Online, (http:www.suara.com.lifestyle)
  21. Wahadaniah, H. (1997). Perpustakaan Sekolah sebagai Sarana Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca. Dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  22. Willis, S. (2013). Konseling Individual, Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta
  23. Winkel, W. S., & Hastuti, M. S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendididikan