Main Article Content

Abstract

Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam pada saat itu adalah kemampuan komunikasi Rasulullah dan para sahabat yang tidak diragukan lagi, dimana Rasulullah dan para sahabat menerapkan seluruh prinsip-prinsip komunikasi yang ada didalam al-Quran dengan konsisten, sehingga manusia yang secara kodrati adalah makhluk sosial yang pasti akan saling berinteraksi antara satu dan lain serta saling membutuhkan sangatlah tertarik dengan sistem komunikasi yang digunakan karana mudah diterima serta dipahami. Komunikasi selain bersifat informatif, yakni agar orang lain mengerti dan paham, juga persuasif, yaitu agar orang lain mau menerima ajaran atau informasi yang disampaikan, melakukan kegiatan atau perbuatan sesuai dengan yang dikomunikasikan, dan lain-lain. Al-Quran telah mengajarkan kita tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, walaupun tidak menjelaskannya secara rinci, namun kita dapat menemukannya dalam beberapa ayat yang membaahas tentang itu dan akan kami bahas dalam tulisan ini dan hal itu juga telah dicontohkan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, sehingga kita dapat mengikuti jejaknya dan tentunya agar dakwah yang kita lakukan sesuai dengan yang kita harapkan.

Keywords

Perspektif Makna Komunikasi Islam

Article Details

How to Cite
Haslinda. (2018). Perspektif Makna Komunikasi Islam. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 9(2), 95-110. https://doi.org/10.32505/hikmah.v9i2.1743

References

  1. Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Penerbit: Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1999.
  2. Al-Ashfahani, Abu al-Qasim Abu al-Husain bin Muhammad al-Raghib, al-Mufradat fi al-Gharib al-Qur`an, Mesir: Mushthofa al-Bab al-halabi, 1961.
  3. Al-Maraghi, Mushthofa, Tafsir al-Maraghi, Beirut: Dar al-Fikr,1964.
  4. Al-Qurthubi, Al-Jāmi' li ahkām Al-Qur'ān, Bairut: Dar al-Fikri.thn 1994
  5. Guyadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 1998.
  6. Rahmat, Jalaluddin. Islam Aktual, Bandung: Mizan, 1992.
  7. Shihab, Muhammad Quraish. Wawasan al-Qur`an. cet. II, Bandung: Mizan, 1996