Main Article Content

Abstract

People's belief in myths is often considered bad to violate. Klaten society is a society that believes in the sendekolo phenomenon, which is full of mystical things. Interestingly, people recognize the sendekolo phenomenon with different understandings. The purpose of this research is to examine how Klaten people understand the sendekolo phenomenon and how the community prevents this bad thing. The researcher used a qualitative approach with data collection techniques through interviews with seven informants who were recorded. The collected data is analyzed by reading it repeatedly, classifying it, and drawing conclusions. The theory used is Edward Evans Pritchard's anthropological theory. The results showed that Klaten people understand sendekolo as a sacred time that is full of taboos that apply to all ages. They also believe that certain objects are able to repel the spirits that roam during sendekolo.

Keywords

Faith Klaten People Sendekolo Sacredness

Article Details

How to Cite
Hidayat, R., & Widya Pangesti, H. (2023). Sakralitas Sendekolo: Fenomena Spiritual Masyarakat Klaten Jawa Tengah. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 14(2), 205-216. https://doi.org/10.32505/hikmah.v14i2.7389

References

  1. Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
  2. Cahyono, R. (2011). Dinamika Emosi dan Pengalaman Spiritual Beragama: Studi Kualitatif Pengalaman Perubahan Keyakinan Beragama. Jurnal Insan, 13(1).
  3. Dary, Sujana, T., & Pajara, J. N. (2018). Strategi Tenaga Kesehatan Dalam Menurunkan Angka Kejadian Ispa Pada Balita di Wilayah Binaan Puskesmas Getasan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.
  4. Dermawan, A., & Nadia, Z. (2015). Etika Sosial Dalam Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus di Desa Kotesan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah). Jurnal Humanika, 15(1).
  5. Dwijo, D. (1950). Jaiku Tembung-tembung Kawi Kang Pada Tegese (Kanggo Sangu Matja Tembang). Soejadi.
  6. Fiantika, F. R., Wasil, M., Jumiyati, S., Honesti, L., Wahyuni, S., Mouw, E., Jonata, Mashudi, I., Hasanah, N., Maharani, A., Ambarwati, K., Noflidaputri, R., Nuryami, & Waris, L. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. Get Press.
  7. Hasanah, U., & Faidi, A. (2023). Painting the Future: Historical Analysis of the Batik Industry and its Impact on the Economy and Islamic Education in Gemekseti Village, Kebumen 1948-1969. Journal of Islamic History, 3(1).
  8. Hermawan, D. F. (n.d.). Sistem Makna Kebudayaan Sandekala Perspektif Penganut Agama Islam Dan Kristen Di Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang.
  9. Herniti, E. (2012). Kepercayaan Masyarakat Jawa Terhadap Santet, Wangsit dan Roh Menurut Perspektif Edwards Evans-Pritchard. Jurnal Thaqafiyyat, 13(2).
  10. Inayah, H. K. (2020). Pengetahuan Lokal Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dan Persalinan di Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1).
  11. Jannah, M., Mustofa, A., & Mabruri, Z. K. (n.d.). Ungkapan Tradisional Ora Becik di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI Pacitan.
  12. Jaya, Y. D., & Sukerta, P. M. (2022). Komposisi Musik Tetabuhan Sandikala Sebagai Interpretasi Suasana Siang Menuju Malam di Yogyakarta. Pramusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian Dan Penciptaan Musik, 10(2).
  13. Kurniawan, S. (2019). Pantang Larang Bermain Waktu Maghrib: Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas. Jurnal Living Hadis, IV(1).
  14. Muslifah, S. (2017). Telaah Kritis Syafaqul Ahmar dan Syafaqul Abyadh Terhadap Akhir Maghrib dan Awal Isya’. Elfalaky: Jurnal Ilmu Falak, 1(1).
  15. Nafisah, A., Rusli, R., Mardiah, A., Ahyar, & Qiso, A. A. (2021). Akulturasi Islam Dalam Peradaban dan Budaya. Jurnal Taujih: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2).
  16. Nardiati, S., Suwadji, Sukardi, Pardi, & Suwatno, E. (1993). Kamus Bahasa Jawa-Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
  17. Pals, D. L. (2010). Dekonstruksi Kebenaran: Kritik Tujuh Teori Agama (I. R. Muzir, Ed.). IRCiSoD.
  18. Prabowo, D. aji. (2019). Sandekala.
  19. Purwanti, P. (2018). Pengaruh Emosi Marah Terhadap Situation Awareness Saat Mengemudi Pada Remaja Akhir di Jakarta Serta Tinjauannya dalam Islam.
  20. Rahmawati, D. D. (2020). Mitos Masyarat Jawa : Pantangan Keluar Rumah Menjelang Magrib Sebagai Sarana Pendidikan Anak Non Formal (Studi Kasus Desa Andongsari Kecamatan Ambulu). Malaysian Palm Oil Council (MPOC), 21(1), 1–9.
  21. Rosidi, A. (2000). Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya. Pustaka Jaya.
  22. S, F. S., Lapisa, R., Rahim, B., & Wulansari, R. E. (2023). Alat Penukar Panas Tanah-Udara Sebagai Pendingin Pasif pada Ventilasi Bangunan. Motivection: Journal of Mechanical Electrical and Industrial Engineering, 5(2).
  23. Sani, A. (2023). Sistem Makna Kebudayaan Sandekala Perspektif Penganut Agama Islam Dan Kristen Di Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang.
  24. Senja, D. I., & Dkk. (2018). Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan. Kemterian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Jawa Tengah.
  25. Wagner, G. (2016). Journal of the Royal African Society. 36(145).
  26. Wheater, K. (2016). Macat Analysis of E. E Evans-Pritchard’s Witchcraft, Oracles and Magic Among the Azande.
  27. Yusron, A. M., & Muhammad. (2023). Kajian Interpretasi Hadis Tentang Larangan Bagi Anak-anak untuk Keluar Rumah saat Maghrib. Jawami’ul Kalim: Jurnal Kajian Hadis, 1(2).