Main Article Content
Abstract
Early marriage in Indonesia has become an issue that has attracted the attention of various child and women’s monitoring institution since the proposed of revisions to the Marriage Law No. 1 of 1974 specifically in increasing the age limit for women’s marriages from 16 years to 18 years. The effort to submit a revision to the law itself are based on various problems caused by the existence of early marriage. However, in contrast to the conditions in Madura, early marriage does not always cause problems such as these findings. Madurese women who marry early can also achieve happiness and harmony in their marriage. This study aims to describe Madurese women who married early using a qualitative method with a case study approach. Research participants are Madurese women who are married under the age of 18, live in Madura and are willing to be involved in the research. Data collection using interviews and field notes. The data analysis technique uses the Miles & Huberman interactive model by starting with data collection, data reduction, data display, verification or drawing conclusions. In checking the validity of the data uses triangulation and member check. Our findings reveal that early marriage was initially perceived by the participants as an unpleasant, but over time, early marriage has become a good thing for their lives.
Keywords
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with INSPIRA: Indonesian Journal of Psychological Research agree to the following terms:
- Authors retain copyright licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial CC BY-NC 4.0, which allows others to remix, tweak, and build upon the authors' work non-commercially, and although the others' new works must also acknowledge the authors and be non-commercial, they do not have to license their derivative works on the same terms.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access). In other words, authors can archive pre-print (submitted version), post-print (accepted version), and publisher's version/PDF.
References
- Agustiani, H. (2009). Psikologi perkembangan: Pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. PT Refika Aditama
- Agustine, N., A. (2017). Persepsi laki-laki dan perempuan tentang nikah dini di Bangkalan. In N. D. Kurniawati, T. H. Rachmad, & Yuriadi (Eds). Fenomena pernikahan dini di Madura (pp. 113-120). AE Publishing
- Aryanto. (2017, September 12). Remaja siap nikah belum tentu dewasa. Intisari, 660 ,70-78.
- Bahri, S. (2017). Pernikahan dini pasangan berusia 14 tahun hebohkan warga Bulukumba. http://www.tribunnews.com/regional/2017/07/15/pernikahan-dini-pasangan-berusia-14-tahun-hebohkan-warga-bulukumba
- Bahrudin. (2016). Konflik intrapersonal remaja putri yang dipaksa menikah dini di Desa Banjarbillah [Undergraduate thesis, Universitas Trunojoyo Madura]
- Bawono, Y. & Suryanto. (2019). Does early marriage make women happy? A phenomenological finding from Madurese women. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 8(1), 85-100. http://doi.org/10.12928/jehcp.v8i1.12197
- Bety (2013). Hubungan pernikahan dini dengan perceraian (Studi kasus pengadilan agama Bengkulu). IAIN Raden Patah
- Diananda, E. (2016). Makna kebahagiaan dalam pernikahan pada remaja awal yang melakukan pernikahan siri di kelurahan Sidodadi Samarinda. Pskoborneo, 4(2), 416-424. http://doi.org/10.30872/psikobornneo.v4i2.4011
- Edi, F. R. S. (2017). Kemandirian perempuan Madura pada pernikahan dini. In N. D. Kurniawati, T. H. Rachmad, & Yuriadi (Eds). Fenomena pernikahan dini di Madura (pp. 57-77). AE Publishing.
- Fajriyah & Laksmiwati, H. (2014). Subjective well-being pasangan muda yang menikah karena hamil. Character, 3(2), 1-9.
- Fawaid, F., & Hadi, M. H. A. (2015). Pelaksanaan nikah ngodheh (Studi komparasi hukum Islam dengan hukum adat) di Desa Bangkes Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Madura. Panggung Hukum : Jurnal Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia, 1(2), 217-247.
- Fitriani, S. (2017, August 16). Dalam 7 bulan, 333 remaja di Sulsel jalani pernikahan dini. Rappler. https://www.rappler.com/indonesia/berita/178927-dalam-7-bulan-333-remaja-sulsel-pernikahan-dini
- Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga
- Ikhsan, A. S. R. (2004). Agenda cinta remaja Islam: Menyelami dunia remaja, sensasi pacaran, masa puber dan gelora seksualitas. Diva Press.
- Indriastuti. N. W. (2017). Subjective well-being pada perempuan menikah dini dengan usia pernikahan long-term marriage: Pendekatan kualitatif metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Proceeding Book. Universitas Surabaya. http://repository.unj.ac.id/id/eprint/7906
- Jannah, F. (2011). Pernikahan dini dalam pandangan masyarakat Madura (Studi fenomenologi di Desa Pandan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan) [Undergraduate thesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang]. http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/2535
- Juniman, P. T. (2017, 7 February). PBB soroti jumlah pernikahan anak di Indonesia. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170207162847-277-191868/pbb-soroti-jumlah-pernikahan-anak-di-indonesia
- Katalog Badan Pusat Statistik. (2016). Perkawinan usia anak di Indonesia 2013 dan 2015. Badan Pusat Statistik.
- Kompas. (2017, April 22). Lima daerah jadi percontohan, perkawinan usia anak rentan timbulkan masalah sosial dan kesehatan. Kompas, p. 12.
- Kompas. (2017, November 4). Masa depan anak hancur, gerakan bersama stop perkawinan anak harus sampai daerah. Kompas, p. 12.
- Kumparan (2017, June 19). Heboh dua siswa SMP menikah di usia 15 tahun. https://kumparan.com/salmah-muslimah/heboh-dua-siswa-smp-menikah-di-usia-15-tahun
- Liputan6. (2016, 12 June). Heboh pernikahan pasangan bocah 13 tahun di Sulawesi Selatan. https://www.liputan6.com/citizen6/read/2529285/heboh-pernikahan-pasangan-bocah-13-tahun-di-sulawesi-selatan
- Maemunah .(2008). Hubungan antara faktor pendidikan remaja dan ekonomi keluarga dengan sikap remaja untuk memutuskan menikah di usia muda di Desa Prapag Kidul-Losari-Brebes [Undegraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta].
- Mahfudin, A. & Wa’qiah, K. (2016). Pernikahan dini dan pengaruhnya terhadap keluarga di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 33-49. https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/608
- Miswiyawati & Lestari, D. (2017). Subjective well-being pada pasangan yang menikah muda [Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta].
- Mönks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2001). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Gadjah Mada University Press
- Mu’in, A. & Hefni, M. (2016). Tradisi Ngabulâ di Madura (Sebuah upaya membentuk keluarga sakinah bagi pasangan muda). KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 24(1), 109. http://doi.org/10.19105/karsa.v24i1.999
- Munawara, Yasak, E. M., & Dewi, S. I. (2015). Budaya pernikahan dini terhadap kesetaraan gender masyarakat Madura. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP), 4(3), 426-431. https://doi.org/10.33366/jisip.v4i3.123
- Muti’ah, S. (2015). Hubungan antara religiusitas dan penyesuaian perkawinan pada remaja putri yang menikah di usia dini [Undergraduate thesis, Universitas Airlangga].
- Mutmainnah (2018). Persepsi masyarakat tentang mitos Sangkal perempuan penolak lamaran di Desa Penagan, Sumenep, Madura. Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Madura, 11(1), 1-9. https://doi.org/10.21107/pamator.v11i1.4435
- Muzaffak. (2013). Pengaruh tingkat pendidikan dan ekonomi terhadap pola keputusan orang tua untuk mengkawinkan anaknya di Desa Karang Duwak Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Paradigma: Jurnal Online Mahasiswa S1 Sosiologi UNESA, 1(1), 1-8. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/1689
- Nuri, S. (2016). Agresivitas remaja putri akibat tradisi tan mantanan di Desa Poteran Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep [Undergraduate thesis, Universitas Trunojoyo Madura].
- Rachmad, T. H. (2017). Kontestasi pernikahan dini dalam kajian budaya Madura. In N. D. Kurniawati, T. H. Rachmad, & Yuriadi (Eds). Fenomena pernikahan dini di Madura (pp. 3-24). AE Publishing.
- Rahayu, W. Y. & Bawono, Y. (2017). Emotion focus coping pada perempuan Madura yang menikah karena perjodohan. Prosiding Universitas Trunojoyo Madura.
- Rahman, F., Syahadatania, M., Aprillisya, R., dan Afika, H. D., (2015). Kajian budaya remaja pelaku pernikahan dini di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), 108-117. https://doi.org/10.30597/mkmi.v11i2.540
- Riyono, B. (2018). Pernikahan dini dalam perspektif psikologi. Seminar Nasional Universitas Indonesia
- Rohmah, L. (2016). Penyesuaian pasangan yang dijodohkan sejak dalam kandungan di Desa Poteran, Talango, Sumenep [Undergraduate thesis, Universitas Trunojoyo Madura].
- Rubaidah (2016, Februari 21). Perkawinan usia dini di Indonesia tertinggi ke dua di ASEAN. Berdikari Online. https://www.berdikarionline.com/perkawinan-usia-dini-di-indonesia-tertinggi-kedua-di-asean/
- Sadik, S. (2014). Memahami jati diri, budaya, dan kearifan lokal Madura. Balai Bahasa Jawa Timur. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/17113
- Sakdiyah, H., & Ningsih, K. (2013). Mencegah pernikahan dini untuk membentuk generasi berkualitas. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 26(1), 35-54. https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-mkp9b9d8e2432full.pdf
- Salmah, S. (2016). Pernikahan dini ditinjau dari sudut pandang sosial dan pendidikan. Al-Hiwar : Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah, 4(7), 35-39. http://doi.org/10.18592/al-hiwar.v4i6.1215
- Santrock, J. W. (2007). Perkembangan masa hidup. Erlangga
- Sulaiman. (2012). Dominasi tradisi dalam perkawinan di bawah umur. Jurnal Analisa, 19(1), 15-26. https://media.neliti.com/media/publications/42045-ID-domination-of-tradition-in-under-age-marriage.pdf
- Sumbulah, U. & Jannah, F. (2012). Pernikahan dini dan implikasinya terhadap kehidupan keluarga pada masyarakat Madura (Perspektif hukum dan gender). Egalita: Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, 7(1), 83-101. https://doi.org/10.18860/egalita.v0i0.2113
- Sunarti, E. (2018). Pernikahan dini dan ketahanan keluarga. Seminar Nasional Universitas Indonesia.
- Susilo, S. (2017). Makna pernikahan dini bagi orang tua masyarakat pengemis di Dusun Pelangaran, Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura. Prosiding. Universitas Negeri Medan. http://semnastafis.unimed.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/04.-Singgih-susilo.pdf
- Thahura, F. (2020). Emotional maturity of early age marriage’s woman. INSPIRA: Indonesian Journal of Psychological Research, 1(1), 19–24. https://doi.org/10.32505/inspira.v1i1.1720
- Trihendrawan, N. (2017). Indonesia peringkat tujuh kasus perkawinan anak. SINDOnews.com. https://nasional.sindonews.com/berita/1254271/15/indonesia-peringkat-tujuh-kasus-perkawinan-anak
- Triyanto, W. (2013). Dampak pernikahan di bawah umur dalam perspektif hukum Islam dan UU No 1 Tahun 1974. Lex Privatum, 1(3), 71–80 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/3038
- Uyun, M. & Hidayati, W. (2017). Faktor-faktor pernikahan remaja Muslim. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 3(2), 106-117. https://doi.org/10.19109/psikis.v3i4.1755
- van der Kooij, Y. (2016). Early marriage in West Java: Understanding girls’ agency in the context of ‘traditional’ and changing norms regarding gender and sexuality [Master’s thesis, University of Amsterdam].
- Yunitasari, E., Pradanie, R., & Susilawati, A. (2016). Early marriage based on transcultural nursing theory in Kara Village Sampang. Jurnal Ners, 11(2), 164–169. https://doi.org/10.20473/jn.v11i2.2573
- Zulkifli. (2001). Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya
- Zumriyah, R. (2015). Keharmonisan keluarga pada pasangan yang menikah dini (Studi kasus pasangan menikah dini di Desa Larangan Luar Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Madura) [Undergraduate thesis, Universitas Trunojoyo Madura].