Main Article Content

Abstract

Saham sektor properti dan real estate memiliki ciri tersendiri dari sektor lain dalam bursa. Sektor ini menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yakni tempat tinggal ataupun gedung sehingga menjadikan sektor properti dan real setate sebagai sektor yang menjanjikan. Namun pada kenyataannya, kondisi suatu negara ikut mempengaruhi harga saham properti dan real estate terlebih pada tahun 2019 menyebarnya wabah Covid-19 yang melemahkan perekonomian global tak terkecuali di indonesia yang mengakibatkan permintaan dan penawaran saham pada sektor ini hanya gencar di waktu-waktu tertentu saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data melalui website dan studi kepustakaan. Total sampel yang diuji sebanyak 10 perusahaan properti dan real estate dalam Indeks Saham Syariah Indonesia tahun 2016-2020 dengan metode purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan alat bantu eviews 9. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan inflasi, produk domestik bruto, pertumbuhan penduduk dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kemudian secara parsial didapati hasil bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan dengan nilai probabilitas 0.0464, variabel produk domestik bruto berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai probabilitas 0.0000, variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas 0.4237 dan variabel sertifikat bank Indonesia syariah berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai probabilitas 0.000 dengan tingkat kepercayaan sebesar 81,22% sedangkan sisanya sebesar 18,78% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


Kata Kunci: Inflasi, Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan penduduk, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Harga Saham Properti.

Keywords

Inflation, Gross Domestic Product, Population growth, Sharia bank certificates of Indonesia, property stock prices.

Article Details