Main Article Content

Abstract

Kebangkitan cendikiawan muslim Indonesia diawali lahir sebuah perhimpunan intelektual muslim Indonesia. B.J. Habibie sebagai salah satu cendikiawan menamai perhimpunan ini dengan kata ‘cendikiawan’ dan juga memaknai kata ‘cendikiawan’ sebagai ‘setiap orang yang memiliki kepedulian terhadap penderitaan manusia dan memiliki rasa tanggung jawab untuk memperbaiki kehidupan sosial’. Dalam kebangkitan cendikiawan muslim dengan mengedepankan sasaran tunggal 5-K yakni: Kualitas iman dan takwa, Kualitas berpikir, Kualitas berkarya, Kualitas bekerja dan Kualitas hidup. Cendikiawan muslim dalam perpolitikan Indonesia sebagai ‘political-resource’ dengan melahirkan partai-partai dan bergabung dengan partai baik partai berlabel Islam maupun nasionalis. Pemikiran cendikiawan muslim dalam perpolitikan Indonesia sebagai intelegensi pengetahuan dengan melahirkan kebangkitan Islam kultural, islamisasi birokrasi serta penerapan nilai-nilai politik Islam dalam dinamika perpolitikan Indonesia.

Article Details