Main Article Content

Abstract

Abstention is indirectly related to feelings of distrust towards potential leaders or contesting political parties. Golput is also often seen as a form of protest or dissatisfaction with the political system. This research examines the legal review of abstention from the perspective of the laws of the Republic of Indonesia and perspective of siyasah dusturiyah. The research method used is library research with a qualitative approach. The data source used is based on the results of a review of Law no. 39 of 1999 concerning human rights, Law no. 7 of 2017 concerning the holding of general elections, as well as the 2009 MUI Fatwa and opinions from contemporary ulama. The results of the research show that Indonesian legislation states that abstention is a constitutional right granted by the government to the people. so that the people have authority over voting rights and are allowed to exercise these rights or not. Meanwhile, from the siyasah dusturiyah perspective, choosing a leader is obligatory. If all Muslims in Indonesia abstain from voting then they are sinning, because the law requires fardu kifayah. Abstentions have the potential to give unqualified or unfit people the chance to become leaders. So it gives rise to mafsadat against Islamic law. However, in conditions where Muslims live in non-Muslim countries, abstention is recommended because it does not give loyalty or trust to the wrong people.

Keywords

Human Rights Abstention General elections Siyasah Dusturiyah

Article Details

References

  1. Adan, Hasanuddin Yusuf. (2016). Syari’at Islam dan Politik Lokal di Aceh, Banda Aceh: Adnin Foundation Publisher.
  2. Alhafizh, Yogie. (2016). Perilaku Golput pada Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung, (Skripsi), IAIN Raden Intan Lampung.
  3. Al-mawardi, Imam. (2000). Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan dalam Takaran Islam, Jakarta: Gema Insani.
  4. Arianto, B., & Ali Haji, R. (2020). Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih Dalam Pemilu. Jurnal Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerintahan, 1(1), 51.
  5. Dairul et al., (2021). Model Baru Partisipasi Masyarakat Pada Pelaksanaan Pilkada Era Pandemi Covid-19 di Provinsi Banten, Jurnal Education and Development, 9(3), 446.
  6. Doya, Hasbun. (2017). Implementasi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Golput pada Pemilihan Walikota Bandar (Studi di Kpu Kota Bandar Lampung), (Skripsi), Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
  7. Fachlevi, M. Elza. (2018). Respon Orgnanisasi Masyarakat (Ormas) Islam Nahdlatul Ulama Terhadap Fatwa MUI “Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu, (Skripsi), Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
  8. Febriana Fauzi, Niki Alma. (2019). Fatwa di Indonesia : Perubahan Sosial, Perkembangan dan Keberagaman, Jurnal Hukum Novelty, 8(1), 109-110.
  9. Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi. (2021). Fatwa Haram Golput dalam Perspektif Sosiologi Hukum Islam, Yudisia Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, 6(1), 10.
  10. Indiraphasa, Nuriel Shiami, Prof Quraish Shihab: Pemilu Adalah Hak Kewajiban, Pilih Yang Paling Sedikit Keburukannya, diakses melalui https://www.nu.or.id/nasional/prof-quraish-shihab-pemilu-adalah-hak-kewajiban-pilih-yang-paling-sedikit-keburukannya-cSJVT, tanggal 24 Juni 2024.
  11. Kiftiyah, Anifatul. (2019). Analisis Fikih Al-Siyasah Al-Dusturiyah Terhadap Golput (Golongan Putih) dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum Yang Demokratis, (Tesis), Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya.
  12. Kurniawan, Desri et al., (2023). Golput Dalam Perspektif Fiqh Siayasah (Studi Kasus Pemilihan Gubernur Jambi Tahun 2020), Jurnal Ekonomi, 4(4), 710.
  13. https://www.dinastirev.org/JEMSI/article/view/1472
  14. Majelis Ulama Indonesia. (2009). Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia III Tahun 2009, Jakarta, MUI.
  15. Manalu, Rizki Bastanta B, (2022). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Golput Pilkada di Kota Medan. Journal Recht (JR), 01(1), 61–70.
  16. http://portaluqb.ac.id:7576/ojs/index.php/jls/article/view/147%0Ahttp://portaluqb.ac.id:7576/ojs/index.php/jls/article/download/147/99
  17. Miriam Budiarjo. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  18. Nadia, H. (2023). Golongan Golongan Putih (Golput) Dalam Pemilihan Umum Perspektif Hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2017. As-Shahifah : Journal of Constitutional Law and Governance, 3(1), 83–95. https://doi.org/10.19105/asshahifah.v3i1.10019
  19. Nasution, Muhammad Arsad, (2020). Golongan Putih (Golput) Menurut Hukum Islam (Analisis terhadap Al-Qur’an dan Hadits). Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 2(2), 128. https://doi.org/10.29240/jhi.v2i2.240
  20. Oktiana, Erlita Dwi. (2019). Memberi Hak Suara dalam Sistem Demokrasi di Indonesia (Studi Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi), (Skripsi), Institut Agama Islam Negeri Jember.
  21. Rahmatullah, Muhammad, (2021). Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jurnal Khatulistiwa - Journal of Islamic Studies, 4(2), 197–204.
  22. Rais, Muhammad Dhiauddin. (2001).Teori Politik Islam, Jakarta : Gema Insani Press.
  23. Republik Indonesia. (2017). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
  24. Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
  25. Risdianto, Rini Fatma Kartika, dan Usman Alfarisi, (2023). “Golput” dalam Pemikiran Politik Al Mawardi dan Korelasinya terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2009. Politea, 6(2), 199. https://doi.org/10.21043/politea.v6i2.22200
  26. Simbala, S. S., Lapian, M. T., & Niode, B. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi ketidak ikutsertaan Masyarakat dalam Pemilu Legislatif Bolaang Mongondow Timur Tahun 2019 Kecamatan Nuangan. Jurbal Eksekutif, 2(1), 1–9.
  27. Suharyanti, N. P. N. (2020). Aspek Hukum Golongan Putih Dalam Pemilihan Umum. Jurnal Akses: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ngurah Rai, 12(2), 141–150.
  28. Shihab, Quraish. (2000). Tafsir Al-Misbah, Jilid 1, Jakarta: Lentera Hati.
  29. Taun et al., (2023). Analisis Penyebab Fenomena Golput dalam Pemilu dari Masa ke Masa. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 11(2), 9–13.
  30. Tausikal, Muhammad Abduh. (2019). Jangan Golput Fatwa Sepuluh Ulama Salafiyyin, Yogyakarta: Rumaysho.
  31. Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai , 7(1), 2896–2910.
  32. Yusufpati, Miftah H, Wasiat Umar bin Khattab Menjelang Wafat: Pilih 6 Sahabat Untuk Mengantikannya, diakses melalui https://kalam.sindonews.com /read/1280303/70/ wasiat-umar-bin-khattab-menjelang-wafat-pilih-6-sahabat-untuk-mengantikannya 1702955527, tanggal 22 Juni 2024.