Main Article Content

Abstract

The Prosecutor's Office plays a vital role in law enforcement as a public prosecutor, contributing to the administration of justice. This study focuses on analyzing the Constitutional Court's Decision Number 6/PUU-XXII/2024 regarding the judicial review of Article 20 of the Prosecutor's Office Law through the lens of Islamic justice principles as proposed by Wahbah Zuhaili. Employing normative legal research methods with a statute and case approach, this study relies on library-based legal materials. The findings reveal two key points: First, the Constitutional Court partially upheld the Applicant's argument, basing its judgment on Article 1 paragraph (3), Article 24 paragraph (1), and Article 27 paragraph (1) of the 1945 Constitution, which address the qualifications for appointing the Attorney General, particularly concerning individuals affiliated with political parties. Second, from the perspective of Wahbah Zuhaili's concept of justice in Islam, the decision deviates from justice rooted in transcendental values derived from the Qur'an and Hadith, as it fails to promote social welfare and collective happiness

Keywords

: Constitutional Court Decision Justice Prosecutor's Office Wahbah Zuhaili

Article Details

References

  1. Aiba, B. et al,. (2021). Kedudukan dan Kemandirian Kejaksaan dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia. Lex Administratum, IX (2).
  2. Artyo, Y. A. (2024). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 6/PUU-XXII/2024 Mengenai Syarat Jabatan Jaksa Agung terhadap Independensi Kejaksaan dalam Sistem Peradilan Pidana. Jatiswara, 39 (2).
  3. Febriania, Indah dan Theta Murty. (2021). Analisis Muatan Nilai Keadilan: Undang-Undang Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, 10 (2), 194.
  4. Gussela, Melinda Dina dkk. (2025). Fenomena “No Viral No Justice” Perspektif Teori Penegakkan Hukum. Ranah Reasearch, 7 (2), 792.
  5. Hanum, C. (2017). Analisis Yuridis terhadap Asas-Asas Pembentukan dan Asas-Asas Materi Muatan Peraturan Daerah: Kajian Perda Syariah di Indonesia. In Right: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, 7 (1), 55.
  6. Harun, Nurlaila. (2021). Keadilan Dalam Perspektif Hukum Islam. I’tisham: Journal of Islamic Law and Economics, 1 (2), 156-163.
  7. Husaini. (2020). Kedudukan Kejaksaan dan Pengisian Jabatan Jaksa Agung dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia. Bertuah: Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam, 1 (2).
  8. Jadidah, Fikrotul. (2022). Kasus Nenek Minah Ditinjau Dari Perspektif Teori Hukum Positivisme. IBLAM Law Review, 02 (03), 129-142.
  9. Jufarry, J. Z. (2017). Pengisian Jabatan Jaksa Agung dari Partai Politik Dihubungkan dengan Fungsi Kejaksaan dalam Kaitannya dengan Kekuasaanya Kehakiman. Prosiding Ilmu Hukum, 3 (1), 347.
  10. al-Jumhuri, Muh. Asroruddin dan Putri Marta Nitaliya. (2024) Analisis Konsep Keadilan dalam Perspektif Islam. Jurnal Kompilasi Hukum, 9 (1), 106-110.
  11. Mufrohim, Ook dan Ratna Herawati. (2020). Independensi Lembaga Kejaksaan sebagai Legal Structure didalam Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System) di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 2 (3), 373-386.
  12. Mukhtar, Adriansya, Ma’ruf Hafidz dan Muhammad Fachri Said. (2022). Kedudukan Jaksa Selaku Pelaksana Mewakili Negara dalam Sistem Peradilan Pidana. Journal of Lex Generalis (JLG), 3 (4), 829-845.
  13. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 6/PUU-XXII/2024.
  14. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 30/PUU-XXI/2023.
  15. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 81/PUU-IX/2011.
  16. Saly. (2023). Kajian Kredibilitas Profesi Jaksa sebagai Penegak Hukum terhadap Masyarakat Menengah ke Bawah. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9 (20).
  17. Silalahi, Rio Aldino Yosevan. (2024). Kedudukan Jaksa Agung Dalam Perspektif Independensi Penyelenggara Kekuasaan Kehakiman. Jurnal Transparansi Hukum, 07 (02), 22-30.
  18. Tim Penyusun. (2018). Meluruskan Arah Manajemen Kekuasaan Kehakiman. Jakarta: Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia.
  19. Usman & Itang. (2015). Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Laksita Indonesia.
  20. Wahbah Az-Zuhaili. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 8: Jihad, Pengadilan dan Mekanisme Mengambil Keputusan, Pemerintahan dalam Islam”, alih bahasa Abdul Hayyi al-Kattani, Jakarta: Gema Insani.
  21. Wahbah Az-Zuhaili. (1997). Konsep Darurat dalam Hukum Islam Studi Banding dengan Hukum Positif, alih bahasa Said Agil Husain Al-Munawar dan Hadri Hasan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
  22. Wahbah Az-Zuhaili. (2016). Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syariah, Manhaj, alih bahasa Abdul Hayyi al-Kattani, dkk,. Jakarta: Gema Insani.
  23. Yudi Kristiana, Y. (2006). Independensi Kejaksaan dalam Penyidikan Korupsi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
  24. Zainuddin. (2009). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.