Main Article Content

Abstract

Juvenile delinquency is caused by developments and changing times, which impacts moral crises and promiscuity in adolescents and deviates from religious values. By applying the moral development contained in Luqman verses 12–19, efforts are urgently needed to minimize juvenile delinquency. This study aims to explain how the relevance of moral education in Surah Luqman verses 12–19 is an effort to minimize juvenile delinquency. Based on a literature study and descriptive-analytic method, the novelty in this study is the relevance of moral education in Luqman verses 12–19, which is very relevant to today's youth morals so that efforts to minimize juvenile delinquency according to child psychology depend on the character of the child and the background of the problem so that it is carried out by giving children a good understanding of religion, spending time with parents, giving positive advice to children, getting along with peers, and being able to control themselves well. By implementing these efforts, we can minimize juvenile delinquency today.

Keywords

The Relevance of Moral Education Surat Luqman Juvenile Delinquency

Article Details

How to Cite
Wulandari, R., & Rosa Bustam, B. M. (2022). THE RELEVANCE OF MORAL EDUCATION IN SURAH LUQMAN VERSE 12-19 AS AN EFFORT TO MINIMIZE THE JUVENILE DELINQUENCY. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir , 7(2), 293-308. https://doi.org/10.32505/at-tibyan.v7i2.4365

References

  1. AF Shariff. “Does Religion Increase Moral Behavior?” Current Opinion in Psychology 6 (2015): 108–13.
  2. Amita Diananda. “Psikologi Remaja Dan Permasalahannya .” Jurnal Istighna 1, no. 1 (2018).
  3. Arjoni. “Pendidikan Islam Dan Kenakalan Remaja.” Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian 5, no. 2 (2017): 189–204.
  4. Bulan Cahya, and Muhammad Yulianto. “Penggunaan Media Sosial Instagram Dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja .” Ejournal3.Undip.Ac.Id 6, no. 4 (2018).
  5. Dadan, and Sahadi. “KENAKALAN REMAJA DAN PENANGANANNYA.” Jurnal Universitas Padjajaran 4, no. 2 (2017).
  6. Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahannya . Bandung: Marwah, 2015.
  7. Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Panduan Bagi Orang Tua Dan Guru Dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, Dan SMA. . Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2011.
  8. Elprida Riyanny, and Nunung Nurwati. “Analisis Dampak Pernikahan Dini Terhadap Psikologis Remaja.” Jurnal Pekerjaan Sosial 3, no. 1 (2020).
  9. Erhansyah. “Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Masa Transisi.” Tadrib 4, no. 2 (2018).
  10. Fauzi Syarif, and Zarfiel Tafal. “Karakteristik Remaja Pengguna Narkoba Suntik Dan Perilaku Berisiko HIV/AIDS Di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 3, no. 2 (2008).
  11. Hasbi ash-Shiddieqy. Tafsir Al-Qur’an Ul Majid An-Nur. Edisi ke 2. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000.
  12. John P. Hoffmann John P. Hoffmann. “Family Social Capital, Family Social Bonds, and Juvenile Delinquency.” SAGE Journals 62, no. 11 (2018).
  13. Karlina, Lilis. “Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja.” Jurnal Edukasi Nonformal 1, no. 1 (2020): 156–57.
  14. Kusmiran Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika, 2011.
  15. M. Qurais Shihab. Tafsir Al-Misbah. II. Vol. 11. Jakarta : Lentera Hati, 2004.
  16. Masrofah, Tria, Fakhruddin, and Mutia. “Peran Orang Tua Dalam Membina Akhlak Remaja (Studi Di Kelurahan Air Duku, Rejang Lebong-Bengkulu).” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2020): 39–58.
  17. N Azmi. “Potensi Emosi Remaja Dan Pengembangannya.” Jurnal Pendidikan Sosial 2, no. 1 (2016).
  18. Nunung, and Muslim. “Fenomena Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas.” 1, no. 2 (2015).
  19. P.Mulvey, Edward, Michael W.Arthur, and N.Dickon Reppucci. “The Prevention and Treatment of Juvenile Delinquency: A Review of the Research.” Clinical Psychology Review 13, no. 2 (1993).
  20. Patacchini, Eleonora, and Yves Zenou. “Juvenile Delinquency and Conformism.” The Journal of Law, Economics, and Organization 28, no. 1 (2012): 1–31.
  21. Pohan, Zulfikar Abbas, Mhd. Fuad Zaini Siregar, and Nova Silvia Karolina Br Sembiring. “Strategi Masyarakat Menghadapi Perilaku Buruk Remaja.” Khazanah : Journal of Islamic Studies 1, no. 1 (2022): 1–15.
  22. Romza Jazila. “Konsep Pendidikan Anak Dalam Keluarga Pada Tafsir Al-Mishbah Surat Luqman Ayat 12-19 Dan Relevansinya Di Masa Pandemi Covid-19.” Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2021.
  23. Santrock. Adolescence . New York: McGraw-Hill, 2010.
  24. Sarwono, and Sarlito. Psikologi Remaja . Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
  25. Savitri suryandari. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja.” Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2020).
  26. Shilphy A Octavia. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.
  27. Singgih Gunarsa. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja . Jakarta: Gunung Mulia, 2008.
  28. Sitti Aisyah Mu’min. “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget .” Jurnal Al-Ta’dib 6, no. 1 (2013).
  29. Sofia Adyanti. “Hubungan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua Dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral. .” http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/jpp/article/download/7760/pdf_6., 2013.
  30. Suryandari, Savitri. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja.” Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2020).
  31. Syamsu, and Nani. Perkembangan Peserta Didik Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Bagi Para Mahasiswa Calon Guru Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Jakarta : PT rajaGrafindo, 2013.
  32. Thompson, William E, and Jack E Bynum. Juvenile Delinquency: A Sociologikal Approach. Rowman & Littlefield, 2016.
  33. Tiffany. “17 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja Menurut Psikologi.” https://dosenpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja-menurut-psikologi, 2017.
  34. Waryono Abdul Ghafar. Tafsir Sosial: Mendialogkan Teks Dengan Konteks. Edisi ke 1. Yogyakarta: el-SAQ Press, 2005.
  35. WB Sulfemi, and O Yasita -. “Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying.” Jurnal Pendidikan, 2020.
  36. Wilis, and sofyan. Remaja Dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta, 2012.