Main Article Content

Abstract

The Quranic verse which is believed has multi-interpretation and can be understood from many aspects of sciences frequently brings people who did not have any competency in this field interpreting it based on their own desire and purpose to win a specific group from another. The phenomenon of interpreting some of the Qur‘anic verses by some groups in the process of a gubernatorial election in DKI Jakarta produces different interpretations. Finally, this differences cause conflict and debate which cannot be avoided. Every groups assume their interpretation is absolute. As a result, they blame or infidel another group. This research examines the interpretations of the Qur‘anic verses which are used during a gubernatorial election in DKI Jakarta. The object of this study based on texts and audio which are spread on the sites of the internet. All of the data will be interpreted based on the theory of interpretation rules approach. This research concludes that the personal or group interest is able to change the paradigm of the Qur‘anic interpretation including political interest.

Keywords

Qur’anic tafsir political pilkada

Article Details

How to Cite
Kaltsum, L. U. (2019). POLITIK DAN PERUBAHAN PARADIGMA PENAFSIRAN AYAT-AYAT ALQURAN DALAM PROSES PILKADA DKI JAKARTA. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir , 4(1), 164-189. https://doi.org/10.32505/at-tibyan.v4i1.786

References

  1. Afrizal, Lalu Heri. 2007. “Studi Kritik Atas Metodologi Tafsir Naṣr Ḥamid Abū Zayd dan Dampaknya Terhadap Pemikiran Keagamaan”, Makalah, Peserta Program Kaderisadi Ulama ISID Gontor angkatan VI.
  2. Alhaddar, Muhsin Ali. 2012. Rasionalitas Penafsiran Sahabat dan Tabi’in “Kajian Atas Tafsir bi al-Mathur”, Ciputat: Isdar Press.
  3. --------. 2014. “Unsur Politik dalam Dunia Penafsiran Al-Qur’an: Kasus-Kasus Penafsiran Sahabat dan Aliran Teologi Islam” Rausyan Fikr, Vol. 10, No. 2 Juli – Desember, h. 221.
  4. Anin, “ini Dia Pendapat Aa' Gym dan KH Said Aqil Siradj Terkait Pemimpin Non Muslim”, diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=mc6JrWF_pB0
  5. Asa, Syu’bah. 2000. Dalam Cahaya Al-Qur’an: Tafsir Ayat-ayat Sosial Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  6. Bakar, Irfan Abu dan Bamualim, Chaider S. 2006. Modul, Resolusi Konflik Agama & Etnis di Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya [PBB] UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  7. al-Dzahabī, Muḥammad Ḥusein. 1993. Al-Ittijā-hāt al-Munḥarifah fī Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm, terj. Hamim Ilyas, Penyimpangan-penyimpangan dalam Penafsiran al-Qur’an, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  8. Fata, Ahmad Khoirul. 2016. “M. Quraish Shihab dan Al-Maidah 51”, Gorontalo Post, 9/11.
  9. Gusmian, Islah. 2013. Khazanah Tafsir Indonesia; dari Hermeneutika hingga Ideologi, Yogyakarta: LKiS.
  10. --------. 2016. “Tafsir Al-Qur’an Bahasa Jawa: Peneguh Identitas, Ideolog, dan Politik,” Suhuf, Vol. 9, No. 1, Juni, h. 157-158.
  11. Hanafi, Yusuf. 2015. “Pemikiran Politik dalam Tafsir Fath Al-Qadir: Pembacaana atas Konsep Ketatanegaraan dalam Al-Qur’an yang ditulis Al-Syaukānī”, Hemeneutik, Vol. 9, No. 2, Desember, h. 382-383.
  12. Herdiansah dkk., Ari Ganjar. 2017. “Pembelahan Ideologi, Kontestasi Pemilu, dan Persepsi Ancaman Keamanan Nasional: Spektrum Politik Indonesia Pasca 2014?” Jurnal Wacana Politik, Vol. 2, No. 1, Maret, h. 69.
  13. Hidayat, Hayat dan Hidayat, Moh. 2015. Sejarah Al-Qur’an dalam Pandangan Theodor Noldeke [1836-1930] dalam Mohammad Anwar Syarifuddin (ed.), Kajian Orientalis terhadap Al-Qur’an dan Hadits, Ciputat: CV Sakata Cendikia.
  14. Hitti, Philip K. 2008. History of The Arabs: From the Earliest Times to the Present, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
  15. Husaini, Adian dan Al-Baghdadi. 2007. Abdurrahman. Hermeneutika & Tafsir Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani.
  16. Jinan, Mutohharun. 2011. “Relasi Ulama dan Umara dalam Sejarah Islam”, Dirasah Islamiyah, Suara Muhammadiyah 04/96, 16-28 Februari, h. 25.
  17. Ma’sum, Khusnul Arifah. 2017. “Konsep Pemerintahan Menurut Bakri Syahid: Studi atas Tafsir Al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi” (Skripsi: Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta), h. 70.
  18. Mustaqim, Abdul, 2008. Pergeseran Epistemologi Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  19. Al-Munawar, Said Agil Husin. 2001. Dimensi-dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam, Malang: Pascasarjana Unisma.
  20. Mustafa, Misbah Zainul. Tth. al-Iklil fi Ma’ani at-Tanzil, juz 20, Surabaya: Toko Kitab Al-Ihsan.
  21. Penyusun, Tim. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
  22. Rasil, Mimbar. “Habib M Rizieq Syihab - QS AlMaidah Ayat 51-52 Part 1” diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=vdQSBjluIdc
  23. Rhidho, Moch. Taufiq. 2015. “Analisis Metode Kontekstual Naṣr Ḥamid Abū Zayd (Re-Interpretasi atas Konsep Asbab Al-Nuzul)”, Rasail, Vol. 1, No. 4, h. 3.
  24. Saeed, Abdullah. 2006. Interpreting the Qur’an: Towards a Contemporary Approach, London and New York: Routledge.
  25. Syahdanul, Darul. 2016. Strategi Komuniti dalam Berpolitik, Universitas Indonesia.
  26. Syahid, Bakri. 1983. al-Huda Tafsir Qur’an Basa Jawi, Yogyakarta: Bagus Arafah.
  27. Shalahuddin, Henri. 2007. Al-Qur’an Dihujat, Jakarta: Al-Qalam
  28. Ash-Shiddieqy, M. Hasbi. 2000. Tafsir Al-Qur’an Al-Majid An-Nur, Semarang: Pustaka Rizki Putra.
  29. Shihab, M. Quraish. 1995. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan.
  30. --------. 2000. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan.
  31. --------. 2010. Al-Qur’an dan Maknanya, Jakarta: Lentera Hati.
  32. Shihab, Habib M. Rizieq bin Husain. 2004. Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Menjawab berbagai Tuduhan terhadap Gerakan Nasional Anti Ma’siat di Indonesia, Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah.
  33. Syamsuddin, Sahiron. 2009. Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press.
  34. --------. 2018 “Ma’na-cum-maghza Approach to the Qur’an: Interpretaton of Q. 5: 51”, Atlantis Press, Proceedings of the International Conference on Qur'an and Hadith Studies (ICQHS 2017), Vol. 137, h. 1.
  35. --------. “Penafsiran Kontekstual atas QS. al-Ma’dah 51”, diakses dari http://uin-suka.ac.id/v2016/kolom/detail/52/penafsiran-kontekstualis-atas-qs-al-maidah-51 atau lihat http://aiat.or.id/2017/10/28/penafsiran-kontekstualis-atas-q-s-al-maidah-51/
  36. Suryadinata, M. 2015. “Non Muslim dalam Al-Qur’an: Analisis terhadap Penafsiran FPI Mengenai Ayat Pemimpin Non Muslim”, Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni, h. 248.
  37. Wijaya, Aksin. 2009. Teori Interpretasi Al-Qur’an Ibnu Rusyd: Kritik Ideologis-Hermeneutika, Yogyakarta: LkiS.
  38. --------. 2014. Satu Islam Ragam Epistemologi: Dari Epistemologi Teosentrisme ke Antroposentrisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  39. Yunus, Mahmud. tth. Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung.
  40. Zamzami, Mohammad Subhan. 2014. “Tafsir Ideologis dalam Khazanah Intelektual Islam,” Mutawatir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, Volume 4, Nomor 1, Juni, h. 165.
  41. Zayd, Naṣr Ḥamid Abū. 2005. Mafhum al-Nāṣ Dirasah fī ‘Ulūm al-Qur’ān, terj. Khoirun Nahdliyyin, Tekstualitas al-Qur’an: Kritik terhadap Ulum al-Qur’an, Yogyakarta: LkiS.
  42. Zuhri, Jamaluddin. Athur Jeffery dan Kajian Sejarah Teks Al-Qur’an dalam Mohammad Anwar Syarifuddin (ed.), Kajian Orientalis terhadap Al-Qur’an dan Hadits, Ciputat: CV Sakata Cendikia.