Main Article Content

Abstract

Stunting menjadi masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup anak dan masa depannya. Untuk mengatasi stunting, perlu dilakukan penanganan holistik, pemenuhan gizi, pelayanan kesehatan, dan pemanfaatan pangan lokal seperti mengkonsumsi madu galo-galo. Madu galo-galo terbukti mengandung zat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, termasuk mineral, polifenol, vitamin, asam amino, karotenoid, enzim, asam organik, dan senyawa volatil. Madu galo-galo mengandung banyak nutrisi yang baik untuk tubuh dan dapat membantu mengurangi resiko stunting ketika dikonsumsi secara bersamaan dengan pola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup. Karena mengandung sumber tambahan nutrisi, madu galo-galo dapat dikonsumsi untuk membantu anak yang mengalami stunting di Nagari Taram Kecamatan Harau. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai stunting dan upaya pencegahannya di Nagari Taram Kecamatan Harau. Metode kegiatan yang digunakan berupa penyuluhan, ceramah dan tanya jawab mengenai pencegahan stunting kepada peserta posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2024. Upaya ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif berupa penurunan angka stunting di Nagari Taram Kecamatan Harau, dan perbaikan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.

Keywords

Stunting Nutrisi Orangtua Madu Galo-galo

Article Details

How to Cite
Handayani, P. G., Hidayat, H., Febriani, R. D., Zahri, T. N., Hanifa, N., Maharani, I., Humayroh, D., Rosanty, N., Ridho, F., & Nasution, I. P. P. (2024). Madu Galo-galo sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Nagari Taram. Connection: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 1-9. https://doi.org/10.32505/connection.v4i1.8152

References

  1. Apriluana, G. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita ( 0-59 Bulan ) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. 247–256.
  2. Ashar, H. N., & Damanik, J. (2021). Strategi Masyarakat Miskin Dalam Menghadapi Kerawanan Pangan di Desa Trimurti, Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(1), 13–30. https://doi.org/https://doi.org/10.31105/jpks.v20i1.2334
  3. Behrman, J. R., Hoddinott, J., & Maluccio, J. A. (2020). Nutrition , Adult Cognitive Skills , and Productivity : Results and Influence of the INCAP Longitudinal Study. Food and Nutrition Bulletin, 41(1), 41–49. https://doi.org/10.1177/0379572119898956
  4. Evayanti, Y., Utami, V. W., Wulandari, D. R., Handari, H. R., Fitriani, M., Rahayu, & Wati, Y. (2021). Penyuluhan tentang Cara Mengkonsumsi Madu yang Benar untuk Meningkatkan Kadar Haemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil di Desa Jati Baru Lampung Selatan. Perak Malahayati, 3(1), 21–28. https://doi.org/10.33024/jpm.v3i1.4445
  5. Komalasari, Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting pada Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 51–56. https://doi.org/10.47679/makein.202010
  6. Marimbun, M., & Sahbani, M. (2023). Efektivitas Layanan Informasi Menggunakan Media Film dalam Menurunkan Intensitas Penggunaan Gadget. JAMBURA Guidance and Counseling Journal, 4(2), 69-79.
  7. Permatasari, D., & Supriyatno, E. (2020). Implementasi Kegiatan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya dalam Upaya Pencegahan Triad KRR di Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 7(1), 143–150. https://doi.org/10.26699/v7i1.ART.p143
  8. Pratiwi, D. A., Hanum, F., Adriyani, N., & Yanti, L. (2023). Manfaat Akupresure dan Kombinasi Madu Temulawak untuk Meningkatkan Nafsu Makan Pada Balita Stunting. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 169–174. https://doi.org/https://doi.org/10.35960/snppkm.v3i1.1294
  9. Rahmawati, D., & Agustin, L. (2020). Cegah stunting dengan stimulasi psikososial dan keragaman pangan. AE Publishing.
  10. Ratnasari, N. Y. (2021). Penyuluhan Pencegahan Risiko Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan pada Generasi Muda. 3(2), 116–125.
  11. Rianti, R., & Choirunnisa, R. (2021). Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III d i BPM Ny “ T ” Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(September), 148–155.
  12. Saeni, R. H. (2022). Poltekita : Jurnal Pengabdian Masyarakat. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(September), 364–370. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i3.938
  13. Shaharina, K., Hossain, G., Moni, A., Rahman, M., Habiba, U., Alam, M., Kundu, S., Rahman, M., Hannan, A., & Uddin, J. (2020). Heliyon Prospects of honey in fi ghting against COVID-19 : pharmacological insights and therapeutic promises. Heliyon, 6(September), e05798. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e05798
  14. Shetty, P., Iyengar, V., Sawaya, A., Diaz, E., Ma, G., Forrester, T., Valencia, M., Rush, E., Adeyemo, A., Jahoor, F., & Roberts, S. (2020). Application of stable isotopic techniques in the prevention of degenerative diseases like obesity and NIDDM in developing societies. Food and Nutrition Bulletin, 23(3), 174–179.
  15. Susridawati, R., & Ali, H. (2023). Peran Pendamping Program Keluarga Harapan ( PKH ) dalam Manfaat di Kecamatan Suliki dan Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Kasus Stunting. 8(2), 237–248.
  16. Watson, F., Minarto, Sukotjo, Rah, J. H., & Maruti, A. K. (2019). Pembangunan Gizi di Indonesia. Kementerian PPN/Bappenas. https://repository.stikespersadanabire.ac.id/assets/upload/files/docs_1634264569.pdf
  17. Woldehanna, T., Behrman, J. R., & Araya, M. W. (2017). Original article The effect of early childhood stunting on children ’ s cognitive achievements : Evidence from young lives Ethiopia. Ethiopian Journal of Health Development, 31(2), 75–84. https://www.ajol.info/index.php/ejhd/article/view/167766/157175