Main Article Content

Abstract

Penelitian ini merupakan usaha yang memiliki tujuan untuk menggambarkan perubahan dan kemajuan teknologi informasi secara ke-Lembagaan dan persepsi masyarakat. Informasi atau berita menjadi medium yang dibutuhkan setiap personal untuk mengkases pengetahuan melalui jejaring internet tanpa ada batas teritori dan waktu. Peran sebuah lembaga menjadi penting untuk membangun tatanan pemahaman masyarakat agar memahami isi berita tanpa terindikasi hoax. Ruang maya inilah jalur tercepat mengakses berita online, karena sebagian besar masyarakat sudah memiliki handphone berbasis internet dengan tambahan vitur yang sangat dibutuhkan juga oleh masyarakat. Hoax atau berita bohong merupakan informasi yang telah di setting agar menarik opini massa demi kepentingan tertentu. Jenis hoax tidak hanya isi berita namun foto, video, dan gambar lainnya dapat diolah menjadi berita bohong. Sumber data penelitian ini adalah hasil pergerakan Lembaga Dakwah NU melalui situs berita, media sosial Instagram. Metode pengumpulan data menggunakaan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjangan berita bohong sangat mempengaruhi masyarakat.  Etika komunikasi   telah dikerjakan oleh lembaga dan diminimalisir dengan adanya berita bohong. Tentunya upaya ini melalui pembangunan persepsi masyarakat sebagai salah satu kunci pencegahan hoax (berita bohong) yang selama ini masih menggerus pola pikir masyarkat. Prinsip komunikasi telah memberikan jalur dalam menyalurkan isi pesan yang harus disampaikan secara faktual tanpa indikasi kebohongan didalamnya. Prinsip dan etika yang berlandaskan pengetahuan dan keilmuan menjadi aktivitas komunikasi untuk mencegah hoax (berita bohong).

Keywords

Komunikasi Hoax Membangun Persepsi Masyarakat Mencegah Berita Hoax Media Massa

Article Details

How to Cite
Arrozi, M. N. J. A. (2021). Komunikasi Anti Hoax: Upaya LDNU dalam Membangun Persepsi Masyarakat untuk Mencegah Berita Hoax Melalui Media Massa. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 12(2), 129-140. https://doi.org/10.32505/hikmah.v12i2.3023

References

  1. Ali, M. (2017). Antara komunikasi, Budaya dan Hoax. In Melawan Hoax di Media Social dan Media Massa. ASKOPIS PRESS.
  2. Alif, M. I., Hardian, A., Kurniawan, F., Triartanto, A. Y., & Suriyanto, A. D. (2018). Literasi Media Dalam Menanggulangi Berita Hoax (Studi Pada Pelajar SMKN 4 Bekasi dan Mahasiswa AKOM BSI, Jakarta). Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 416–423. doi: 10.31294/JABDIMAS.V1I3.4052
  3. Holding Media. (2012). Jurnalisme Positif. Jakarta: Berita Satu
  4. Dakwahnu.id. (2020). K.H. Said Aqil Siradj Warga dan Santri NU Jangan Diam, Harus Kuasai Media Massa. 28 September 2020
  5. Detik.com. (n.d.). Ma’ruf Amin Minta Da’i Medsos LDNU Tangkal Hoax dan Radikalsime. diakses 20 oktober 2020
  6. Floridi, L. (2010). The Cambridge Handbook of Information and Computer Ethics. Cambridge: Cambridge University Press.
  7. Hana, N., Januanti, A. R., & Dkk. (2019). Komunikasi dan Media Sosial. Makasar: Universitas Muslim Indonesia.
  8. Harley, D. (2008). Common Hoaxes and Chain Letters. San Diego: ESET, LLC.
  9. Istriyani, R., & Widiana, N. H. (2016). Etika Komunikasi Islam dalam Membendung Informasi Hoax di Ranah Publik Maya. Jurnal Ilmu Dakwah, 36(2), 288–315.
  10. Juditha, C. (2018). Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation (Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya). Journal Pekommas, 3(1), 31. doi: 10.30818/jpkm.2018.2030104
  11. Juliswara, V. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam Menganalisis Informasi Berita Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2), 142. doi: 10.22146/jps.v4i2.28586
  12. Kamarudin. (2015). Komunkasi Politik. Lhokseumawe: Univeristas Malikus Shaleh.
  13. Lazonder, A., Biemans, H., & Wopereis, I. (2000). Differences between novice and experienced users in searching information on the World Wide Web. Journal- American Society for Information Science, 51(6), 576–581. doi: https://doi.org/10.1002/(sici)1097- 4571(2000)51:63.0.co;2- 7
  14. Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  15. Respati, S. (2017). Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita “Hoax”? Halaman all - Kompas.com. Retrieved December 28, 2021, from https://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/18181951/mengapa.banyak.orang.mudah.percaya.berita.hoax.?page=all
  16. Ridwan, A. (2016). Komunikasi Antarbudaya (mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Manusia). Bandung: Pustaka Setia.
  17. Tarigan, A. (2017). Menko Polhukam: berita “hoax” buat masyarakat merugi - ANTARA News. Retrieved December 28, 2021, from https://www.antaranews.com/berita/604730/menko-polhukam-berita-hoax-buat-masyarakat-merugi
  18. W, B., & A, R. (2008). Trends in Internet Information Behavior: 2000- 2004.
  19. Ya’qub, H. (1998). Etika Islam. Bandung: Diponegoro.