Main Article Content

Abstract

Masyarakat yang terus berkembang dan berubah tentu menjadi tantangan bagi organisasi keagamaan. Menghadapi realitas perubahan tersebut, organisasi dakwah dituntut untuk mengemas dakwah secara profesional dan berkualitas, sehingga dapat menjaga masyarakat dari serbuan modernisme yang dapat meruntuhkan sendi-sendi ajaran agama. Artikel ini bertujuan untuk membahas partisipasi organisasi kemasyarakatan dalam penyiaran dakwah Islam di Kota Langsa. Menggunakan penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan yang telah dipilih secara purposive, dan mengamati secara berkesinambungan aktivitas dakwah yang dilakukan organisasi keagamaan di Kota Langsa. Pada bagian awal tulisan ini dipaparkan dinamika sosial dan keberagamaan masyarakat kota langsa. Pada bagian selanjutnya dipaparkan partisipasi organisasi keagamaan dalam penyiaran dakwah di Kota Langsa. Tulisan ini berargumen, bahwa penyiaran dakwah yang dilakukan oleh organisasi keagamaan belum maksimal. Selain itu, organisasi keagamaan sangat penting merancang satu formula dakwah yang relevan dengan perkembangan masyarakat Kota Langsa, agar dakwah yang dilakukan memiliki daya tarik dalam memberdayakan potensi keagamaan masyarakat.

Keywords

Partisipasi Organisasi Keagamaan Dakwah Kota Langsa

Article Details

How to Cite
Siregar, M. (2021). Partisipasi Organisasi Keagamaan Dalam Penyiaran Dakwah Islam di Kota Langsa. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Kebudayaan, 12(2), 78-90. https://doi.org/10.32505/hikmah.v12i2.3438

References

  1. Abdul, M. (2001). Komunikasi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  2. Achmad, A. (1983). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Prima Duta.
  3. Al Ghazali, I. (1990). Ihya Ulumuddin (2nd ed.; Z. Muhammad, trans.). Semarang: Asy-Syifa.
  4. Bungin, B. (2003). Analisa Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  5. David G, M. (1996). Social Psychologi. New York: Mc Graw-Hill International.
  6. Frank, A. (2012). Proses Mobilitas dan Strategi adaptasi Orang Tanibar Di Kota Jayapura, Propinsi Papua. Humaniora, 16(2), 168–176. https://doi.org/10.22146/JH.816
  7. Gerald M, G., & Carl E, L. (1985). Komunikasi Kelompok; Proses-Proses Diskusi dan Penerapannya (S. Koedarini & J. Gary R, trans.). Jakarta: UI Press.
  8. Hasil Wawancara, Juli. (2017). Langsa.
  9. Hoover, S. M. (2021). Mediations of Religion and Politics as “Affective Infrastructures”: A Cross-Disciplinary Reflection on Contemporary Politics. International Journal of Communication, 15, 3139–3153. Retrieved from https://ijoc.org/index.php/ijoc/article/view/17149
  10. Huberman, M. B. M. dan A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif (T. R. Rohidi, trans.). Jakarta: UI Press.
  11. Jalaluddin, R. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  12. Jhon, S. W. L., & Foos, K. A. (2013). Teori Komunikasi (M. Y. Hamdan, trans.). Jakarta: Salemba Humanika.
  13. Kholil, S. (2007). Komunikasi Islam. Bandung: Cita Pustaka.
  14. Koswara, I. (2020). Da’wah Organization Development Strategy Through Organizational Culture. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 14(1). https://doi.org/10.15575/idajhs.v14i1.8830
  15. Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi (7th ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media.
  16. Kusuma, B. M. A., & Octastefani, T. (2017). Negosiasi Dakwah Dan Politik Praktis (Membaca Orientasi Organisasi Sayap Keagamaan Islam Pada Partai Nasionalis). Al-Balagh : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 2(1). https://doi.org/10.22515/balagh.v2i1.690
  17. Latif, Y. (2005). Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad Ke-20. Bandung: Mizan.
  18. Louche, C., Arenas, D., & van Cranenburgh, K. C. (2012). From Preaching to Investing: Attitudes of Religious Organisations Towards Responsible Investment. Journal of Business Ethics, 110(3). https://doi.org/10.1007/s10551-011-1155-8
  19. Marzuki, M. (2014). Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh: Sebuah Tafsir Agama dalam Budaya. El-HARAKAH, 16(2), 216. https://doi.org/10.18860/EL.V16I2.2781
  20. Moh, N. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  21. Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  22. Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
  23. Mulyana, D. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  24. Nurcholish, M. (1999). Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta: Paramadina.
  25. Ridwan, B. (2016). Potret Organisasi Keagamaan Dan Respon Terhadap Dinamika Kehidupan Keberagamaan di Salatiga. INFERENSI, 5(1). https://doi.org/10.18326/infsl3.v5i1.101-120
  26. Rosa, A. (2014). Politik Dakwah Dan Dakwah Politik di Era Reformasi Indonesia. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 22(1), 57–82. https://doi.org/10.21580/WS.22.1.259
  27. Saepudin, J. (2019). Majelis Percikan Iman: Membangun Harmoni di Tengah Heterogenitas Organisasi Keagamaan Kota Bandung. Jurnal Bimas Islam, 12(1). https://doi.org/10.37302/jbi.v12i1.76
  28. Sendjaja, S. D. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
  29. Setiaman, A., Sugiana, D., & Mahameruaji, J. N. (2013). Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2), 196–205. https://doi.org/10.24198/JKK.V1I2.6044
  30. Siregar, M. (2013). Mendakwahi Orang-Orang Yang Sudah Percaya: Pembentukan Perilaku Sosial Masyarakat Nelayan Pesisir Kuala Langsa Propinsi Aceh. Jurnal Dakwah, 14(1), 133–155. https://doi.org/10.14421/JD.2013.14106
  31. Siregar, M. (2019). Perencanaan Komunikasi Pemerintah Kota Langsa Dalam Membangun Kota Yang Islami Dan Ramah Lingkungan. Disertasi UIN SU.
  32. Suprayogo, I. (2008). Telaah Peran Organisasi Keagamaan Dalam Pengembangan Pendidikan, Sosial, dan Dakwah. El-HARAKAH, 5(2). https://doi.org/10.18860/el.v3i2.5138
  33. Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.