Main Article Content

Abstract

Law Number 6 of 2023 on Employment provides a strong legal foundation for upholding the rights of female workers, including the right to menstrual leave. This study delves into the right to menstrual leave from the perspective of Fiqh Siyasah within the context of the principle of Mabda al-Musawah (equality) and responsive law. This principle emphasizes the importance of equal treatment without gender discrimination and the need for laws that are responsive to social changes to ensure regulations can protect the rights of female workers and create an inclusive work environment. In Islamic law, the principles of mabda al-musawah and responsive law underscore the importance of justice for female workers and emphasize equality before the law regardless of gender. The research method involves literature studies with qualitative descriptive analysis. The results of the study show that the principle of mabda al-musawah emphasizes the importance of equality and fair treatment for all workers without gender discrimination and provides opportunities for female workers to rest without losing their right to wages. The principle of responsive law emphasizes the adaptability of laws to social changes and community needs, which is relevant to the specific needs of female workers related to the menstrual cycle. Thus, it can be concluded that the implementation of the principles of mabda al-musawah and responsive law in menstrual leave rights is not explicitly regulated, indicating that the law does not adequately meet the needs of female workers. Additionally, the payment of wages during leave, which depends on agreements with employers, can disadvantage workers. The legislative process that lacks the involvement of society, especially workers and women, shows that this law is not fully responsive

Keywords

Legal protection female workers Mabda al-Musawah responsive law

Article Details

References

  1. Aditya Rani, N. W. (2020). Hak Cuti Melahirkan Bagi Pekerja Perempuan Sebagai Penerapan Hukum Hak Asasi Manusia dan Perlindungan Hukum Bagi Perempuan di Indonesia. Jurnal Fundamental Justice, 1(1), 28–45. https://doi.org/10.30812/fundamental.v1i1.631.
  2. Aryansa, A. (2022). Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Sistem Pemerintahan Di Indonesia Ditinjau Dari Fiqh Siyasah. EL QONUN: Jurnal Hukum Ketatanegaraan, 1(1), 42–60.
  3. Cahyono, A. D. (2021). (Library Research) Peranan Pengembangan Manajemen Kinerja Tenaga Administrasi Kesehatan Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Jurnal Ilmiah Pamenang, 3(2), 28–42.
  4. Farid abdul Khaliq ; penerjemah, F. A. H. (2005). Fikih politik Islam. Amzah.
  5. Fikriana, A., & Yadi, M. A. F. (2023). Bantuan Hukum Untuk Rakyat Miskin (Perspektif Fikih Siyasah). Jurnal Hukum,Politik, dan Komunikasi Indonesia, 2(1), 1–8.
  6. H.A.Djazuli. (2003). Fiqh Siyāsah Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-Rambu Syari’ah. Kencana.
  7. Inama Anusantri. (1967). Hak Cuti Haid, Hamil, dan Melahirkan Pekerja Perempuan Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Dan Omnibus Law Cipta Kerja Perspektif Maqashid Syari`ah Ibnu Ashur. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
  8. Iswaningsih, M. L., Budiarta, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Lokal dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Omnibus Law Cipta Kerja. Jurnal Preferensi Hukum, 2(3), 478–484. Doi: https://doi.org/10.22225/jph.2.3.3986.478-484
  9. Jafar, W. A. (2018). Fiqh Siyasah Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Al-Hadist. Al Imarah : Jurnal Pemerintahan an Politik Islam, 3(1), 18. Doi: https://doi.org/10.29300/imr.v3i1.2140
  10. Khamid Istakhori. (2017). Cuti Haid dan Lingkaran Eksploitasi terhadap Buruh Perempuan di Tempat Kerja : Studi Kasus Pelaksanaan Cuti Haid pada Perusahaan Sektor Garmen dan Tekstil, Kertas, Penambangan Batu Bara, Makanan, dan Jasa di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, S. Jurnal Jentera, 1(2), 168–170.
  11. Muladi. (2009). Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep, dan Implikasinya dalam perspektif Hukum dan Masyarakat. Refika Aditama.
  12. Nurjanah. (2021). Analisis Kepuasan Konsumen dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Usaha Laundry Bunda Nurjanah. Jurnal Mahasiswa, 1, 117–128.
  13. Rinaldo, M. E., & Pradikta, H. Y. (2021). Analisis Fiqh Siyasah Dusturiyah dalam Pembentukan Peraturan Tentang Trading in Influence dalam Hukum Positif di Indonesia. As-Siyasi : Journal of Constitutional Law, 1(1), 63–84. Doi: https://doi.org/10.24042/as-siyasi.v1i1.8955
  14. Riyanto, S. (2017). Prosiding seminar nasional Islam & Demokrasi: pengembangan model demokrasi berketuhanan Yang Maha Esa. In Seminar Nasional Islam & Demokrasi (Pengembangan Model Demokrasi Berketuhanan Yang Maha Esa).
  15. Rizki, D., Sari, E., & Yusrizal, Y. (2022). Penerapan Hukum Responsif Dalam Pembentukan Undang-Undang Di Indonesia. Suloh:Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, 10(1), 31. Doi: https://doi.org/10.29103/sjp.v10i1.7934
  16. Safitri, D. D., & Apriani, R. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Wanita Mengenai Hak Cuti Menstruasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora, 9(3), 1151–1159.
  17. Sanusi, Kus Rizkianto, K. R. (2019). Hukum Yang Responsif Terhadap Revolusi Industri 4.0 Dalam Perspektif Pancasila. Prosiding Seminar Nasional Hukum Transcendental, 1, 10. Doi: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/11274/13.pdf?sequence=1&isAllowed=y
  18. Silaen, M., & Gultom, O. (2020). Omnibus Law Cipta Kerja Dalam Mengadopsi Pasar Tenaga Kerja Berbasis Revolusi Industri 4.0. Indonesia for Global Justice (IGJ), April, 1–5. Doi: https://igj.or.id/omnibus-law-cipta-kerja-dalam-mengadopsi-pasar-tenagakerja-berbasis-revolusi-industri-4-0/
  19. Sukmarani, M. E., & Nugroho, A. (2016). Perlindungan Hukum bagi Pekerja /Buruh Wanita atas Cuti Haid (Studi di PT Wahyu Manunggal Sejati). Jurnal Novum, 3(4).
  20. Sulaiman, & Nasir, M. (2023). Hukum Responsif: Hukum Sebagai Institusi Sosial Melayani Kebutuhan Sosial Dalam Masa Transisi. Jurnal Ius Civile, 7(1), 1–10.
  21. Syamsul Anwar. (2007). Studi hukum Islam kontemporer (cet. 1). RM Books.
  22. Tobing, A., Budaya, C. A., Amo Esta, K. D., Milliano, R., Arafah, Y., & Angela, D. (2023). Analisis Konflik Buruh Perempuan Dengan Pt Aice: Studi Kasus Kebijakan Perusahaan Tidak Responsif Gender Tahun 2017. Jurnal Polinter : Kajian Politik Dan Hubungan Internasional, 9(1), 1–20. Doi: https://doi.org/10.52447/polinter.v9i1.6926
  23. Utari Lorensi Putri, & Caniago, S. (2021). Tinjauan Fiqh Siyasah Dusturiyah Terhadap Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum. Jurnal Integrasi Ilmu Syari‘Ah, 2(2), 194–202.
  24. Yayuk Sugiarti. (2018). Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Perempuan. E-Journal Wiraraja, 01(06), 108–111. Doi: https://doi.org/ejournalwiraraja.com:article/519
  25. Zulhamdi. (2019). Demokrasi Dalam Teori Politik Islam. Syarah: Jurnal Hukum Islam, 8(2), 123–146.