Main Article Content

Abstract

Keharmonisan keluarga adalah sesuatu yang bermakna dan diusahakan untuk dicapai oleh mereka yang melakukan perkawinan dan membentuk keluarga. Kesadaran peran dan fungsi serta menerima keadaan dan keberadaan menjadi pondasi yang kuat dalam menjalankan rumah tangga. Dalam mewujudkan rumah tangga yang harmonis sering terjadi fenomena problematika dalam keluarga seperti pertengkaran, cemburu, perselingkuhan, perbedaaan pendapatan, perbedaan prinsip hidup dan sampai pada tindakan mengakhiri pernikahan atau bercerai. Problematika yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga harus segera di selesaikan agar keharmonisan keluarga tetap terjaga dan terwujud. Konseling keluarga dengan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) digunakan sebagai proses intervensi terhadap masalah yang menggangu keharmonisan keluarga. Konseling keluarga dengan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam mewujudkan keharmonisan keluarga meliputi konsep keharmonisan keluarga, konseling keluarga, pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).


 

Keywords

Rational Emotive Behavior Therapy Keharmonisa Konseling Keluarga

Article Details

How to Cite
Putri, M. A., Neviyarni, N., & Syukur, Y. (2019). Konseling Keluarga dengan Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT): Strategi Mewujudkan Keharmonisan dalam Keluarga. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 1-8. https://doi.org/10.32505/enlighten.v2i1.1213

References

  1. Budiono, A. (2008). Keluarga Harmonis Indikator Menuju Sejahtera, (Februari 21, 2008 oleh Tabloid Jubi) http://tabloidjubi.wordpress.com/2008/02/21/keluarga-harmonis-indikator-menuju-sejahtera.
  2. Daradjat, Z. (1994). Problema Remaja Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Gunarsa, SD. (2000). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Latipun. (2001). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.
  3. Jones, R. N. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  4. Komalasari, G., Wahyuni, E.,& Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.
  5. Nick. (2002). Keluarga Kokoh dan Bahagia. Batam: Interaksara.
  6. Noor, N. M. (2014). Family Counseling in Malaysia: Current Issues and Practices. International Education Studies. 7 (13), 33-39.
  7. Pribadi, S. (1991). Filsafah Kehidupan Berkeluarga. Bandung: Yayasan Sekolah Bijaksana.
  8. Pujosuwarno, S. (1994). Bimbingan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset.
  9. Willis, S (2009). Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.