Article Sidebar

Submitted
May 18, 2023
Accepted
May 31, 2023
Published
Jun 2, 2023
Download
PDF
Statistic
Read Counter : 219 Download : 225

Downloads

Download data is not yet available.

Main Article Content

Abstract

The limited number of women involved in political activities, both local and national, is an exciting problem to be examined. Until now, research on women politicians and leadership has not been explored. Starting from these problems, the author wants to go deep into deep research on "Women's Political Communication in Kediri". This study took two informants of female politicians in Kediri. This research is a qualitative type which was conducted by the phenomenological paradigm with an interpretive approach. The results of this study found the importance of communication abilities and skills in the political field.

Keywords

Communication Politics Gender Kediri

Article Details

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

How to Cite
Orwela, C. (2023). KOMUNIKASI POLITIK PEREMPUAN DI KEDIRI. Jurnal Anifa: Studi Gender Dan Anak, 4(1), 82-106. https://doi.org/10.32505/anifa.v4i1.6076

References

  1. Aalberg, T., & Jenssen, A. T. (2007). Gender Stereotyping of Political Candidates. Nordicom Review, 28(1), 17–32. https://doi.org/10.1515/ nor-2017-0198
  2. Admin. (2019a). Geografi. Www.Kedirikota.Go.Id.
  3. Admin. (2019b). Tentang DPR. Https://Www.Dpr.Go.Id/.
  4. Aja Syahri, A. T. S. M. H. R. (2020). Efektivitas Komunikasi Politik PPP Dalam Menjalin Hubungan Dengan Konstituen Di Kota Medan. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 208–226. https://doi.org/10.35326/ medialog.v3i2.787
  5. Andriana, N., Yanuarti, S. N. S. S. H. S., & Amalia, A. P. B. L. S. (2012). Perempuan, Partai Politik, dan Parlemen: Studi Kinerja Anggota Legislatif Perempuan di Tingkat Lokal.
  6. Ardianto, A., Prisanto, G. F., Irwansyah, I., Ernungtyas, N. F., & Hidayanto, S. (2020). Praktik Lobi dan Negosiasi oleh Legislator Sebagai Bentuk Komunikasi Politik. Komuniti : Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 12(1), 25–39. https://doi.org/10.23917/komuniti.v12i1.10009
  7. Ariadne, E. (2018). Konstruksi Makna Kandidat Politik Dalam Pemilu Kepala Daerah Bagi Masyarakat Kota Bandung (Perspektif Komunikasi Politik). Jurnal Komunikasi, 9(2), 87. https://doi.org/10.24912/ jk.v9i2.1068
  8. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri. (2022). Id.Wikipedia.Org.
  9. Dewi, K. H. (2007). Demokratisasi dan Dekonstruksi Ideologi Gender Orde Baru. Jurnal Penelitian Politik, 4(1), 59–68.
  10. Dewi, K. H., Kusumaningtyas, A. N., Ekawati, E., & Soebhan, S. R. (2018). Modal, Strategi dan Jaringan Perempuan Politisi dalam Kandidasi Pilkada Langsung. Jurnal Penelitian Politik, 15(2), 267–288. http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/765
  11. Frances L.Starner. (1964). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Journal of Southeast Asian History, 5(2), 220–224.
  12. Grunig, J., & Hunt, T. (1984). Managing Public Relations. CBS College Publishing.
  13. JH Lotulung, L. (2018). Komunikasi Politik Legislator Perempuan (Studi Fenomenologi Legislator Perempuan di DPRD Provinsi Sulawesi Utara). In Disertasi (Vol. 38, Issue 2, pp. 1–13).
  14. Joos, K. (2011). Lobbying in The New Europe. Wiley-VCH.
  15. Kabupaten Kediri. (2022). Id.Wikipedia.Org.
  16. Kantaprawira, R. (1977). Sistem Politik Indonesia-Suatu Model Pengantar. Tribisana Karya.
  17. Lexy J. Moleong. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
  18. Littlejohn, S. W. and K. A. F. (2008). Theories of Human Communication (ninth edition). Thomson Wadsworth.
  19. Mohammad Zamroni. (2013). Perempuan Dalam Kajian Komunikasi Politik dan Gender. Jurnal Dakwah, XIV(1), 103–132.
  20. Nimrah dan Sakaria, S., Kunci, K., & Budaya Patriarki, dan. (2015). Perempuan Dan Budaya Patriarki Dalam Politik (Studi Kasus Kegagalan Caleg Perempuan Dalam Pemilu Legislative 2014 ). The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(2), 2407–9138.
  21. Nindito, S. (2013). Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 2(1), 79–95. https://doi.org/10.24002/jik.v2i1.254
  22. Nurussa’adah, E. (2020). Perempuan dan Komunikasi Politik pada Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(1), 111. https://doi.org/10.31315/jik.v18i1.3236
  23. Parwati, T., & Istiningdiah, K. (2021). Partisipasi Dan Komunikasi Politik Perempuan Di Legislatif Menurut Kacamata Politisi Perempuan Di Indonesia. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 119–129. https://doi.org/10.14710/interaksi.9.2.119-129
  24. Ramadhani, S., Kustiawan, W., Nasution, J. H., & Azhari, M. I. (2022). Strategi Lobi Dan Negosiasi Dalam Proses Komunikasi Politik. An Nadwah, 28(1), 89–95. https://doi.org/10.37064/nadwah.v28i1.12255
  25. Siti Nurul Hidayah. (2020). Perempuan Politik dan Ketidakadilan Gender. Detik.Com, https://news.detik.com/kolom/d-5175383/perempuan-p.
  26. Slamet, A. (2010). Sejarah dan Masa Depan Riset Komunikasi Politik 1.
  27. Syafputri, E. (2017). Keterwakilan Perempuan di Parlemen: Komparasi Indonesia dan Korea Selatan. Global South Review, 1(2), 165. https://doi.org/10.22146/globalsouth.28839
  28. Tridewiyanti, K. (2012). Kesetaraan dan Keadilan Gender di Bidang Politik “ Pentingnya Partisipasi dan Keterwakilan Perempuan di Legislatif.” Jurnal Legislasi Indonesia, 9(1), 73–90. http://www.bps.go.id/booklet/ Boklet November_2011.pdf.
  29. West, R. and L. H. Turner. (2010). Introducing Communication Theory Analysis and Application (fourth edition). McGraw-Hill International Edition.
  30. www.kemenpppa.go.id. (2021). Menteri Bintang Optimis Keterwakilan Perempuan di Legislatif capai 30 persen pada Pemilu 2024. Www.Kemenpppa.Go.Id. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3076/menteri-bintang-optimis-keterwakilan-perempuan-di-legislatif-capai-30-persen-pada-pemilu-2024