Parents' views on early marriage of girls in Bondowoso community
Abstract
Despite significant societal progress and increased access to education, early marriage, particularly among girl, remains prevalent in certain communities. This practice stands in contrast to existing regulations that mandate a minimum marriage age of 18 and 12 years of compulsory education, especially for parents who are already married. This study aims to explore parents’ perspectives on early marriage for their daughters and to identify the underlying causes. Employing a qualitative research method, data were collected through interviews and observations. The findings reveal two key points: (1) while most parents do not desire early marriage for their daughters and prefer that they continue their education and pursue employment, economic hardship often compels them to marry their daughters off in the hope of reducing the family’s financial burden. (2) Early marriage is driven by both internal and external factors, including environmental, social, economic, and cultural influences. Among these, limited economic resources and poor access to education, particularly at the junior high school level, emerge as the dominant causes. In such contexts, early marriage has become normalized as a cultural practice.
References
Arifin, I., Nurhidayat, A., & Panji, M. (2022). Pengaruh Pernikahan Dini Dalam Keharmonisan Keluarga. Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, 8(2). https://doi.org/10.29303/juridiksiam.v8i2.248
Aulassyahied, Q. (2016). Skeptisisme Dalam Hermeneutika Feminis Fatima Mernissi. Muwazah, 8(2), 185–200. https://doi.org/10.28918/muwazah.v8i2.754
Damayanti, K. (2021). Determinan perempuan bekerja di Jawa Barat. Jurnal Kependudukan Indonesia, 16(1), 55. https://doi.org/10.14203/jki.v16i1.428
Desiyanti, I. W. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jurnal JIKMU, 5(3), 270–280. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7443
DPR RI. (1974). Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. https://peraturan.bpk.go.id/Details/47406/uu-no-1-tahun-1974
DPR RI. (2014). Pasal 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. https://peraturan.bpk.go.id/Details/38723/uu-no-35-tahun-2014
Hikmah, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pernikahan Dini Di Desa Muara Wis Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara. EJournal Sosiatri-Sosiologi, 7(1), 261–272. https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1235
Husnani, R., & Soraya, D. (2020). Dampak Pernikahan Usia Dini (Analisis Feminis Pada Pernikahan Anak Perempuan Di Desa Cibunar Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut). Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 4(1), 63–77. https://doi.org/10.15575/jaqfi.v4i1.9347
Karani, H. (2020). Persepsi Orangtua Dalam Upaya Memotivasi Anak Untuk Menjadi Orang Yang Ber Akhlak Dan Berprestasi. Jurnal Tarbawi, 17(1), 61–74. https://ejournal.unisnu.ac.id/JPIT/article/view/1079
Karimulloh, K., Kusristanti, C., & Triman, A. (2023). Persiapan Pernikahan dalam Pendekatan Islam, Psikologi, dan Finansial. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 14(2), 201–206. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v14i2.11100
Koro, A. (2012). Perlindungan Anak di Bawah Umur dalam Perkawinan Usia Muda dan Perkawinan Siri. PT Alumni.
Mestika Zed. (2018). Metodologi Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.
Miswoni, A. (2016). Stereotip Kesetaraan Gender terhadap Budaya Pernikahan Dini Pada Masyarakat Madura. Jurnal Pamator, 9(1), 15–18. https://journal.trunojoyo.ac.id/pamator/article/view/3364
Munawara, M., Yasak, E. M., & Dewi, S. I. (2015). Budaya Pernikahan Dini Terhadap Kesetaraan Gender Masyarakat Madura. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (JISIP), 4(3), 426–431. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/123
Murniati, C., Puspitasari, M. D., & Nasution, S. L. (2021). Determinan Perencanaan Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja 10-19 Tahun Di Indonesia: Analisis SKAP KKBPK Tahun 2019. Jurnal Keluarga Berencana, 6(2), 21–34. https://doi.org/10.37306/kkb.v6i2.82
Narsa, N. P. D. R. H., & Prananjaya, K. P. (2017). Hubungan Faktor Internal dan Eksternal terhadap Proses Pengambilan Keputusan Etis. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 18(1), 80–101. https://doi.org/10.18196/jai.18162
Nasution, R. (2016). Ketertindasan Perempuan dalam Tradisi Kawin Anom. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Putri, R. (2018). Persepsi Perkawinan Usia Dini Dan Pemberdayaan Gender (Studi Kasus Desa Pancawati Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor). Sosioglobal: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi, 3(1), 1–16. https://doi.org/10.24198/jsg.v3i1.18148
Santoso, S. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 7(2), 412–434. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Yudisia/article/view/2162
Sari, I., & Situmorang, L. (2024). Persepsi Masyarakat Terhadap Pernikahan Dini Di Kelurahan Tanah Grogot Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser. EJournal Pembangunan Sosial, 12(3), 316–324. https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1825
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND. Alfabeta.
Tanamal, J., & Nahuway, L. (2022). Pernikahan Dini dan Marginalisasi Perempuan Nuaulu. PUBLIC POLICY: Jurnal Aplikasi Kebijakan Publik & Bisnis, 3(1), 72–90. https://doi.org/10.51135/PublicPolicy.v3.i1.p72-90
Windiarto, T., Yusuf, A. H., Santoso, A. D., Nugroho, S., & Latifah, S. (2019). Profil Anak Indonesia 2018. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). https://kemenpppa.go.id/page/view/MjA1MA==
Yanti, Y., Hamidah, H., & Wiwita, W. (2018). Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Pernikahan Dini Di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Jurnal Ibu Dan Anak, 6(2), 96–103. https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JIA/article/view/94
Yusuf, M., & Safitri, F. M. (2023). Konsep Feminisme dan Kesetaraan Gender Perspektif Fatima Mernissi. Indonesian Journal of Muhammadiyah Studies (IJMUS), 4(1), 31–40. https://doi.org/10.62289/ijmus.v4i1.49
