Main Article Content

Abstract

This study aims to describe the storytelling method as an alternative to enhancing the spoken language of deaf children. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The technique of collecting the data was technique and observation. The student's principal, teachers, and parents become the informants. The researchers analyzed the data using a single case by determining the subject to be studied, then using research data sources, collecting and analyzing them, reducing and concluding and compiling. The results showed that the use of the storytelling method was effective in enhancing spoken language in deaf children. It is hoped that the school will routinely hold activities that can enhance spoken language in deaf children, using both the storytelling method and other methods

Keywords

deaf spoken language deaf children storytelling enhancing the deaf children's spoken language early childhood education special education special needs

Article Details

How to Cite
Elvia, F., Rukmana, T., Mustika, N., & Puspitaloka, V. A. (2022). Enhancing the deaf children’s spoken language by using storytelling. Atfaluna Journal of Islamic Early Childhood Education, 5(2), 75-84. https://doi.org/10.32505/atfaluna.v5i2.4194

References

  1. Alwasilah, A. . (2005). linguistik suatu Pengantar (Bandung (ed.)). Angkasa.
  2. Anggraeni, D., Hartati, S., & Nurani, Y. (2019). Implementasi metode bercerita dan harga diri dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 404. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.224
  3. Bachir, B. S. (2005). Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-kanak dan Teknik dan Prosedurnya. Depdiknas.
  4. Boothroyd, A. (2004). Hearing impairments in young children (N. Y. Englewood Cliffs (ed.)). Prentice Hall, Inc.
  5. Bunawan & Yuwati, C. S. (2004). Penguasaan bahasa anak tunarungu (Jakarta (ed.)). Yayasan Santi Rama.
  6. Chaer, A. (2003). Psikolinguistik kajian teoritik (Jakarta (ed.)). Rineka Cipta.
  7. Dhieni, Nurbiana, D. (2007). Metode pengembangan bahasa (Jakarta (ed.)). Universitas Terbuka.
  8. Dra. Lilis Madyawati, M. S. (n.d.). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Kencana.
  9. Fauziah, F., & Rahman, T. (2021). Meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini melalui metode bercerita. Jurnal Kajian Anak (J-Sanak), 2(02), 108–114. https://doi.org/10.24127/j-sanak.v2i02.870
  10. Gunarti, D. (2010). Metode pengembangan prilaku dan kemampuan dasar anak usia dini (Jakarta (ed.)). Universitas Terbuka.
  11. Hasanah, L. (2021). Penggunaan metode maternal reflektif (MMR) untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak tunarungu di tk slb pangudi luhur jakarta. 17(1), 1–10.
  12. Hernawati, T. (2007). Pengembangan kemampuan berbahasa dan berbicara anak tunarungu. JASSI_anakku, 7(1), 101–110.
  13. Hurlock, E. (1978). child development (USA (ed.)). Macgraw Hill. Inc.
  14. Irwanto. (2016). Kompetensi pedagogik untuk peningkatan dan program studi pg-PAUD dan program studi PGSD universitas sebelas maret surakarta.
  15. Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan (Jakarta (ed.)). Kencana.
  16. JR, R. R., Luthfi, A., & Fauziddin, M. (2018). Pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan menyimak pada anak usia dini. Aulad: Journal on Early Childhood, 1(1), 39–51. https://doi.org/10.31004/AULAD.V1I1.5
  17. Kirk, S. A. & Gallagher, J. J. (1989). Education Exceptionality Children. Houghton Mifflin Company.
  18. Maidita Putri, Rakimahwati, Z. (2018). Efektivitas Penerapan Metode Bermain Peran Makro Terhadap Perkembangan Bahasa. Jurnal of SECE (Studies in Early Chilhood Education), 1(2), 171–179.
  19. Moeslichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak (Jakarta (ed.)). PT Rineka Cipta.
  20. Mokhtar, N. H., Farida, M., Halim, A., Zurina, S., & Kamarulzaman, S. (2011). The effectiveness of storytelling in enhancing communicative skills. Procedia Social and Behavioral Sciences, 18, 163–169. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.05.024
  21. Nahdiya Paramita Makka, I. K. A. (2020). Strategi intervensi dini terhadap perkembangan bahasa anak tunarungu. Jurnal Pendidikan Khusus, 1–8.
  22. Patmonodewo, S. (2008). Pendidikan anak prasekolah (Jakarta (ed.)). Rineka Cipta.
  23. Rahmah, F. N. (2018). Problematika anak tunarungu dan cara mengatasinya. Quality, 6(1), 1. https://doi.org/10.21043/quality.v6i1.5744
  24. Ramdhani, S., Yuliastri, N. A., Sari, S. D., & Hasriah, S. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Karakter melalui Kegiatan Storytelling dengan Menggunakan Cerita Rakyat Sasak pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 153. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.108
  25. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (Jakarta (ed.)). Rineka Cipta.
  26. WHO. (2016). Chilhood hearing loss: strategies for prevention and care.
  27. Winarsih, M. (2010). Pembelajaran bahasa bagi anak tunarungu. Perspektif Ilmu Pendidikan, 22(VIII), 103–113.
  28. Yaumi, M. (2013). Prinsip-prinsip Pembelajaran. Jakarta: Kencana Persada Group.