Main Article Content
Abstract
This study aims to determine the process of experience that makes the subject re-accept himself and the guidance obtained by the subject so that he is able to accept himself again. This research is a phenomenological qualitative study with a single informant who does experience broken home families. Data collection was carried out by interview and observation. Data analysis techniques used data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that the process of experience gained through pre-broken home, during broken home, and post-broken home. Meanwhile, the guidance obtained by the subject comes from his grandfather and lover. The implication of the results of this study is to analyze need assessment of the guidance and counseling program for the implementation of family counseling in families experiencing broken homes.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- A. Sari. (2016). Konseling Keluarga Untuk Mencegah Perceraian. EDUCATION, 2(1).
- Arthasari. (2010). Perbedaan Antara Forgiveness Dengan Kepribadian Big Five Factors Pada Remaja Korban Perceraian Di Bumi Serpong Damai Tangerang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Asriandari, E. (2015). Resiliensi remaja korban perceraian orangtua. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 9(4), 1–11.
- Aziz, M. (2015). Perilaku sosial anak remaja korban broken home dalam berbagai perspektif. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 1(1), 30–50.
- Barbara D.R. Wangge, & Nurul Hartini. (2013). Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Harga Diri pada Remaja pasca Perceraian Orangtua. Jurnal Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 2(1), 1–6.
- Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21.
- Dewi Ida Ayu Shintya, & Kartika, H. Y. (2018). Dinamika Penerimaan Diri Pada Remaja Broken Home Di Bali Ida Ayu Shintya Dewi dan Yohanes Kartika Herdiyanto. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 434–443.
- Fallis, A. (2017). Bimbingan Konseling Keluarga Dan Remaja. In uin sunan ampel presss anggota IKAPI.
- Hadyani, I. A., & Indriana, Y. (2017). Proses Penerimaan Diri Terhadap Perceraian Orangtua” The Process of Self Acceptance of Parental Divorce (Sebuah Studi Kualitatif dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis). Empati: Jurnal Karya Ilmiah S1 Undip, 6(3), 303–312.
- Hafiza, S., & Mawarpury, M. (2018). Pemaknaan Kebahagiaan oleh Remaja Broken Home. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 59–66. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.1956
- Hasanah, S., Sahara, E., Sari, I. P., Wulandari, S., & Pardumoan, K. (2017). Broken Home pada Remaja dan Peran Konselor. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2), 1–6.
- Ida Alfiana. (2018). Penerimaan Diri Remaja Keluarga Broken Home Di Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak Budhi Sakti Banyumas. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
- Iis Islami Kartini, Tiara N Listiawaty, & Tita Rosita. (2019). Gambaran Motivasi Belajar Siswa Yang Mengalami Broken Home (Studi kasus pada enam siswa kelas VII di SMP N 1 arjasari yang mengalami broken home). FOKUS, 1(7), 9–16.
- Irawan, R. R., Asrina, A., Kesehatan, P., Masyarakat, I. K., Masyarakat, F. K., & Muslim, U. (2020). Pembentukan Konsep Diri Remaja ( Studi Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua ) Kota Makassar Tahun 2020 Article history. 01(02), 48–58.
- Jhon M. Chamberlain, & David A. F. Haaga. (2001). Unconditional Self-Acceptance and Psychological Health. Journal of Rational-Emotif & Cognitive-Behavior Therapy, 19(3), 163–177.
- Jhon W. Creswell. (2019). RESEARCH DESIGN Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (ke-IV). Pustaka Pelajar.
- King A. Laura. (2013). The Science of Pshycology: An Appreciative View (Brian Marwendsy (ed.)). Salemba Humanika.
- Mone, H. F. (2019). Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 155–163.
- Ningrum, P. R. (2013). Perceraian Orang Tua dan Penyesuaian Diri Remaja (Studi pada Remaja Sekolah Menengah Atas/Kejuruan di Kota Samarinda). EJournal Psikologi, 1(1), 69–79.
- Nurfadhilla, N. (2020). Upaya Meningkatkan Efikasi Diri Melalui Layanan Bimbingan Konseling. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 48-59. https://doi.org/10.32505/enlighten.v3i1.1495
- Pratama, R., Syahniar, S., & Karneli, Y. (2016). Perilaku Agresif Siswa dari Keluarga Broken Home. Konselor, 5(4), 238–246.
- Purwanti, D., Ropi, H., & Efri Widianti. (2013). Gambaran respon berduka pada anak remaja dengan orangtua bercerai di SMP Negeri 1 Jatinangor Kabupaten Sumedang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2), 135–147.
- Putri, I. A. K., & Tobing, D. H. (2016). Gambaran Penerimaan Diri pada Perempuan Bali Pengidap HIV-AIDS. Jurnal Psikologi Udayana Program Studi Psikologi, 3(3), 395–406.
- Putro, Khamim Zarkasih. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25-31
- Rahmawati, P. A. (2015). Hubungan antara Kepercayaan dan Keterbukaan Diri terhadap Orang Tua dengan Perilaku Memaafkan pada Remaja yang Mengalami Keluarga Broken Home di SMKN 3 & SMKN 5 Samarinda. EJournal Psikologi, 3(1), 395–406.
- Ross, K. (2009). On death and dying: what the dying have to teach doctors, nurses, clergy and their own families. Routledge.
- Rusdi, Edy Mulyono, Sheela Christina, & Linda Dwi Novial Fitri. (2018). Studi Fenomenologi Respon Berduka Akibat Perceraian Orang Tua Pada Remaja Di SMPN 5 Jahab Tenggarong Kutai Kartanegara. An-Nada, 95–100.
- S Willis. (2009). Konseling Keluarga (Family Counselling). Alfa Beta.
- Safitri, A. M. (2017). Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Memaafkan pada Remaja Broken Home. Psikoborneo, 5(1), 152–161.
- Sarlito Sarwono. (2013). Paikologi Remaja. Raja Grafindo Persada.
- Triyono, T. (2020). Kontribusi Sikap Orang Tua terhadap Kemandirian Anak. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 26-34. https://doi.org/10.32505/enlighten.v3i1.1569
- Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Psikologis Remaja. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(2), 99–106.
- Victor Omoruyi, I. (2014). Influence of Broken Homes on Academic Performance and Personality Development of the Adolescents in Lagos State Metropolis. European Journal of Educational and Development Psychology, 2(2), 10–23.
- Wulan Dwiyanti Rahayu, & Mila Fatimah. (2019). Gambaran Konsep Diri Siswi Yang Mengalami Broken Home (Studi Kasus pada 2 Siswi SMK Bunga Persada Cianjur yang Mengalami Broken Home). FOKUS, 2(3), 37–42.
- Wulandri, D., & Fauziah, N. (2019). Pengalaman Remaja Korban Broken Home (Studi Kualitatif Fenomenologis). Empati, 8(1), 1–9.
- Yunita, A., & Lestari, M. D. (2018). Proses Grieving Dan Penerimaan Diri Pada Ibu Rumah Tangga Berstatus Hiv Positif Yang Tertular Melalui Suaminya. Jurnal Psikologi Udayana, 4(02), 222–237.