Main Article Content

Abstract

Differences in marriage and divorce law in Islamic and state law One of the triggers for the initial causes of the disorderly implementation of marriage and divorce in the Sukajadi Bandung community was an understanding regarding the separation of religion and state law as well as social welfare factors related to law enforcement. This study analyzes the legal consequences, factors, and legal remedies that can be taken in unregistered marriages and divorces. The method used in this study is empirical-juridical with a qualitative approach. This approach is carried out to obtain information in the Sukajadi Bandung community regarding unregistered marriages and divorces. The results of the study show that the factors behind the rampant practice of unregistered marriages and divorces are not recorded because people's understandings of the dichotomy between Islamic law and that of the state are different. There is a link between the legal awareness of the community and its understanding of religion and welfare. In addition, unregistered marriages and divorces have an impact on the absence of marriage, inheritance, custody, and maintenance, which are detrimental to children and wives. Several efforts need to be made to minimize the occurrence of unrecorded marriages and divorces, including counseling, legal assistance for divorce victims, mediation, and consultation. This effort does not only involve the government and law enforcers but also preachers, lectors, and social organizations.


 

Keywords

Marriage divorce Islamic Law state law

Article Details

Author Biographies

Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Muhammadiyah University of Bandung, Indonesia

 

 

Iffah Fathiah, Muhammadiyah University of Bandung, Indonesia

 

 

Hendriana , Muhammadiyah University of Bandung, Indonesia

Universitas Muhammadiyah Bandung

 

How to Cite
Farid, D., Abdulah Pakarti, M. H., Fathiah, I., Hendriana , H., & Hilal Nu’man, M. (2023). Marriage and Divorce Practices in the Society of Bandung: Contestation of Islamic and State Law. Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam Dan Perundang-Undangan, 10(1), 65-78. https://doi.org/10.32505/qadha.v10i1.5673

References

  1. Al-Zuhaylî, W. (1985). Al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh, Juz VIII. Bayrût: Dâr al-Fikr.
  2. Hermanto, Agus, Larangan Perkawinan: Dari Fikih, Hukum Islam, Hingga
  3. Penerapannya dalam Legislasi Perkawinan Indonesia Yogyakarta: Lintang Rasi
  4. Aksara Books, 2016.
  5. Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004.
  6. Mardani, Hukum Keluarga Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2017.
  7. S, Laurensius Arliman, Penegakan Hukum dan Kesadaran Masyarakat, Yogyakarta: Deepublish, 2015.
  8. Saleh, Wantjik, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.
  9. Santoso, Happy, Nikah Siri Apa Untungnya Jakarta: Visimedia, 2007.
  10. Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2008.
  11. Prodjhohamidjojo, Martiman, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2002.
  12. Julir, Nenan, Pencatatan Perkawinan di Indonesia Perspektif Ushul Fiqh, Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi, Keagamaan. Bungin, Budi, Metode Penelitian, Yogyakarta: Kencana,2015.
  13. Farid, D., Abdulah Pakarti, M., Hendriana, H., & Fathiah, I. (2022). Interfaith Marriage: Subjectivity of the Judge in Determination of No. 454/pdt.p/2018 Surakarta District Court. Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 7(2 November), 347-362. doi:http://dx.doi.org/10.29240/jhi.v7i2.4574.
  14. Farid, D., Hendriana Hendriana, Muhammad Husni Abdulah Pakarti. "Analisis Metode Penafsiran Hakim Tentang Perkawinan Beda Agama (Studi Kasus Penetapan No. 959/Pdt.P/2020/Pn.Bdg Dan Penetapan No.71/Pdt.P/2017/Pn Bla)." Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Islam 5, No. 2 (2022): 118-132. Doi: Https://Doi.Org/10.46773/Usrah.V3i2.549.
  15. Farid, D., Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Usep Saepullah, Hendriana. “Peran Kanal Online Dalam Edukasi Pranikah.” Fastabiq: Jurnal Studi Islam 3, no. 1 (2022): 30–39. doi: https://doi.org/10.47281/fas.v3i2.108.
  16. Farid, D., Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Mohamad Hilal Nu’man, Hendriana Hendriana, Iffah Fathiah. “Talak Perspektif Kesetaraan Gender: Perintah Tuhan Menerapkan Egaliter Di Dalam Rumah Tangga.” Tahkim, Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam 6, no. 1 (2023): 1-18. https://doi.org/10.29313/tahkim.v6i1.10849.
  17. Ginting, Raymond dan I Ketut Sudantra, Akibat Hukum Perkawinan yang Tidak Dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil terhadap Harta Bersama, Fakultas Hukum, Universitas Udayana, 2012.
  18. Huda, M. (2014). Yurisprudensi Marriage determination dalam Pasal 7 Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Religi (jurnal Studi Islam), Vol.5 No.1 April. 43-71.
  19. Fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah Nomor 217 tentang Hukum Nikah Sirri diakses dari http://tarjih.muhammadiyah.or.id/download-fatwa-217.html pada 17 Agustus 2017 pukul 11.25 WIB.
  20. Julir, Nenan, Pencatatan Perkawinan di Indonesia Perspektif Ushul Fiqh, Mizani : Wacana Hukum, Ekonomi, Keagamaan, Vol. 4 No. 1, 2017, 54.
  21. Kustini dan Nur Rofiah, Perkawinan tidak Tercatat: Pudarnya Hak-Hak Perempuan (Studi di Kabupaten Cianjur), Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol. 12, No. 2.
  22. Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Iffah Fathiah. “Itsbat Nikah Sebuah Upaya Mendapatkan Pengakauan Negara.” Tahkim, Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam 5, no. 2 (2022): 21–42. https://doi.org/10.29313/tahkim.v5i2.10064.
  23. Muhammad Husni Abdulah Pakarti. 2022. “Putusan Hakim Pengadilan Negeri Surakarta Terhadap Perkawinan Beda Agama Yang Legal Secara Hukum Negara”. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam 5 (2), 99-110. https://doi.org/10.47971/mjhi.v5i2.445.
  24. Mubarok, Nafi, Sejarah Hukum Pencatatan Perkawinan di Indonesia, Justicia Islamica, Vol. 14, No. 1, Tahun 2017.
  25. Moch. Azis Qoharuddin. “Kedudukan Wali Adhal Dalam Perkawinan.” El-Faqih: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam 4, no. 2 (October 30, 2018): 99–122. https://doi.org/10.29062/faqih.v4i2.44.
  26. Muhamad Hasan Sebyar, and A. Fakhruddin. “Pengambilalihan Wewenang Wali Nasab Dalam Perkara Wali Adhal Perspektif Pluralisme Hukum (Studi Kasus Pandangan Hakim dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Pasuruan).” ADHKI: Journal of Islamic Family Law 1, no. 2 (February 4, 2020): 73–91. https://doi.org/10.37876/adhki.v1i2.19.
  27. Nuryamin, Nuryamin, Diana Farid, Muhammad Husni Abdulah Pakarti, Hendriana Hendriana, and Mohamad Hilal Nu’man. 2023. “Putusan Hakim Dalam Menuntaskan Sengketa Perkawinan Poligami Di Indonesia”. JUSTISI 9 (2):133-44. https://doi.org/10.33506/jurnaljustisi.v9i2.2303.
  28. Nurddin, Amiur dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1 Tahun 1974 sampai KHI, Jakarta: Kencana, 2004.
  29. Pakarti, Muhammad. 2022. “Putusan Hakim Pengadilan Negeri Surakarta Terhadap Perkawinan Beda Agama Yang Legal Secara Hukum Negara”. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam 5 (2), 99-110. https://doi.org/10.47971/mjhi.v5i2.445.
  30. Rachardi, Muhammad, Akibat Hukum Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Satu Pihak yang Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, 2010. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/14122-ID- akibat-hukum-perkawinan-yang-tidak-dicatatkan-ketika-salah-satu-pihak-meninggal.pdf pukul 17.35 4 Mei 2021.
  31. Ridwan, Ridha Romdiyani, Arfi Hilmiati, Muhammad Husni Abdulah Pakarti. Surat Ar-Ruum Ayat 21 Petunjuk Tuhan Untuk Menjalankan Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Keluarga." Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Islam 5, No. 2 (2022): 143-160. Doi: https://Doi.Org/10.46773/Usrah.V3i2.558.
  32. Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid. Translated by Al-Mas’udah. Vol. 2. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2016.
  33. Raharjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti,2008. Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Grafindo,2006.
  34. Rosana, Ellya, Kepatuhan Hukum Sebagai Wujud Kesadaran Hukum Masyarakat, Jurnal TAPIS, Vol. 10 No. 1, Januari-Juni, 2014.
  35. Sari, Mega Nirmala, Skripsi: Status Hukum Anak yang Dilahirkan dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Menurut Perundang-Undangan Indonesia, Fakultas Hukum, Universitas Jember, 2015.
  36. Sarifudin, Didin, Sukajadi dalam Angka 2018, Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Sawendra, I Wayan, Metode Penelitian Kualitatif: dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan, Bali: Nilacakra, 2018.
  37. Sirin, Khaeron, Perkawinan Madzhab Indonesia: Pergulatan antara Negara, Agama, dan Perempuan Yogyakarta: Deepublish, 2018.
  38. Sulaiman al-Asy`ats al-Sijistani, Abu Daud. Sunan Abi Daud. Vol. 2. Beirut: Maktabah al-`Ashriyyah, tt. Syarifuddin, Amir. Hukum perkawinan Islam di Indonesia: antara fiqh munakahat dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2006.
  39. Soekanto, Soerjono, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Jakarta: Rajawali, 1982.
  40. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Surabaya: Penerbit Media Sahabat Cendekia, 2019. https://lampung.kemenkumham.go.id. Wawancara dengan H. Taufik Joesman pada tanggal 20 Maret 2021 Pukul 11.00. Zamroni, M, Prinsip-Prinsip Hukum Pencatatan Perkawinan di Indonesia