Main Article Content

Abstract

Kepuasan kerja merupakan perasaan yang berupa rasa senang maupun tidak senang berdasarkan imbalan yang diterima, kondisi kerja memperoleh penghargaan, mendapat dukungan dari rekan sekerja, dan keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak. Didik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk mengarah tercapainya tujuan intitusi pendidikan.Dalam bekerja sebagai guru, factor kepuasan kerja memberikan guru untuk bekerja dengan baik. Kepuasan kerja yang dirasakan guru memberikan keinginannya untuk dapat terus bekerja sesuai dengan tugasnya sebagai seorang pendidik, bila guru merasa puas dengan kedudukannya di madrasah, maka ia akan terus menunjukkan kinerja mengajar yang lebih baik pula. Dengan demikian dapat diduga terdapat Persepsi langsung kepuasan kerja terhadap kinerja guru.Untuk mencapai produktivitas dan tujuan organisasi madrasah diperlukan diperlukan hubungan karakteristik individu yaitu jenis kebutuhan, sikap dan minat yang mengarah pencapaian prestasi kerja, karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pekerjaan individu serta karakteristik organisasi madrasah yang berpihak pada keberhasilan pekerjaan. Disamping itu masing-masing individu (guru) harus mempunyai kesanggupan dan berusaha untuk mendorong dirinya sendiri menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Tanpa adanya dorongan yang berasal dari dalam dirinya sendiri mustahil pekerjaan dapat terselesaikan. Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang sangat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi masa depan siswa, sehingga dengan adanya manfaat dari tugas menjadi kepuasan pada diri seorang guru untuk menunjukkan hasil pekerjaannya yang menunjukkan hasil pekerjaan yang berasal dari kreasi dan inovasi yang ada pada dirinya.

Keywords

Kepuasan Kerja Motivasi Madrasah

Article Details

How to Cite
., A. M. (2018). KEPUASAN DAN KENERJA GURU DI MADRASAH. Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 441-457. Retrieved from https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/ikhtibar/article/view/324