Main Article Content

Abstract

Rendahnya kemampuan berfikir kritis siswa salah satu permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menciptakan dan menerapkan model pembelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa adalah model AMORA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa melalui model pembelajaran AMORA pada materi Penyajian Data di kelas VII SMP N 3 Bireuen lebih baik digunakan daripada pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa VII SMP N 3 Bireuen yang terdiri dari 4 kelas. Kemudian sampel penelitian ini dipilih secara Purposive Sampling yaitu kelas VII/3 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran AMORA dan kelas VII/4 sebagai kelas Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrument yang digunakan adalah tes kemampuan berfikir kritis siswa yaitu tes awal (pre-test) dan test akhir (post-test) dalam bentuk uraian masing-masing 4 butir soal. Soal yang diberikan pada kedua kelas adalah sama yaitu masalah penyajian data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t  pada taraf signifikan α = 0,05,  hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t independent sample test diperoleh nilai nilai sig. (2 Tailed) yaitu 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig. (2 Tailed) < 0,05 atau lebih kecil pada taraf nyata 5% maka H0 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berfikir kritis yang diajarkan dengan model AMORA lebih baik dari pada yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi Penyajian Data di kelas VII SMPN 3 Bireuen.

Article Details

How to Cite
Idris, N., & Khaulah, S. (2020). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AMORA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi, 4(2), 91-97. https://doi.org/10.32505/qalasadi.v4i2.2198

References

  1. Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: CV Remadja Karya
  2. Ennis, R.H. (1985). A Logical Basic for Measuring Critical Thinking Skills. Educational Leadership, 43(2):44-48
  3. Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
  4. Iriawan, S, B. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Sistem Among Ki Hadjar Dewantara untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kemandirian Belajar, dan Kebiasaan Berpikir Matematis Siswa Sekolah Dasar. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. [Tidak Dipublikasikan]
  5. Riyadi, Usman. (2008). Memahami Berpikir kritis. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/16837/1/4001506030.pdf.
  6. S. Khaulah and N. Novianti, “Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Trigonometri Di Kelas X Sma Negeri 1 Kuala” Jurnak Edukasi Matematika dan Sains, 2019. http://jfkip.umuslim.ac.id/index.php/jemas/article/viewFile/519/383
  7. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.