Main Article Content
Abstract
Aceh mulai zaman dahulu telah membuktikan bahwa para ulama mendapatkan tempat yang tinggi di hati masyarakat. Dalam Qanun al Asy lembaga ulama merupakan lembaga tertinggi di Aceh yang dipimpin oleh Qadhi Malikul Adil dan dibantu oleh empat orang Syaikh Islam yaituMufti Mazhab Syafi’iy, Mufti Mazhab Hanafy, Mufti Mazhab Maliky serta Mufti Mazhab Hambaly. MPU Aceh lahir dengan diawali jalan yang terjal dan berliku hingga diadakan musyawarah besar para ulama se Aceh pada akhir Juni 2001.MPU Aceh mempunyai legality yang tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun dan sangat independen, dan bermitra dengan Pemerintah Aceh dan DPRA. Salah satu tugas MPU adalah melakukan penelitian atau melakukan penerjemahan dan menerbitkan atau istinbath hukumyang kemudian melakukan dokumentasi terhadap naskah-naskah yang berhubungan dengan syari'at Islam dan memfatwakan permasalahan atau peristiwa yang belum ada ketetapan hukumnya dan fatwa tersebut menjadi pijakan dan dasar bagi pemerintah untuk mentetapkan hukumnya dengan melihat kepada dalil-dalil alqur’an, hadis, ijma’ dan qiyas, selanjutnya merujuk kepada qawaid fiqhiyyah dan pendapat para ulama yang mu’tabarah.
Keywords
Article Details
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (eg post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (ex in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Privacy Statement
The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.
References
- Al Jaziry. Abdurrahman. (2003). Al Fiqh ‘ala Madzahib al Arba’ah. Beirut-Libanon: Darul Kutub al Ilmiyah.
- Al Nadwi. Ali Ahmad. (2000). Al Qawaid al Fiqhiyah. Damaskus: Dar al Qalam.
- Al Subky. Tajuddin. (1991). Al Asybah wa al Nazhair. Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyyah.
- Asy Syayuthi. Imam Jalaluddin. (t.th). Asybah wan Nadhair, al Qahirah: Daarul Hadist.
- Bagir. Haidar dan Basri. Syafiq. (1996). Ijtihad Dalam Sorotan. Bandung: Mizan Anggota IKAPI.
- https://nasional.kontan.co.id/news/mui-mengkaji-fatwa-game-player-unknowns-battlegrounds-pubg
- https://aceh.tribunnews.com/2019/06/25/fatwa-haram-game-pubg
- Ibnu Manzur. (t.th). Lisan al ‘Arab. Jld. IV. t.tp: Dar al Ma’arif.
- mpu.acehprov.go.id
- Rohayana. Ade Dedi. (2008). Ilmu Qawa’id Fiqhiyyah: Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
- Rofiq. Ahmad. (2007). Istinbath Hukum Ibnu Qayyim. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
- Sarwat. Ahmad. Muqaddimah: Seri Fiqih Kehidupan. Jakarta: Rumah Fiqih.
- PlayerUnknown’s Battlegrounds, 2019
- Zahrah. Muhammad Abu. (2005). Ushul al-Fiqh (Terj.) Saefullah Ma’sum. Jakarta: Pustaka Firdaus.